(Sekda Kabupaten Ciamis Drs. H. Herdiat S, MM)
Jumâat (Kliwon), 28 Septembar 2012, Kabupaten Ciamis telah terjadi pergantian Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ciamis dari Drs. H. Tahyadi Satibie, MM., kepada Drs. H. Herdiat S, MM., di Aula Gedung TP PKK Kab. Ciamis. Memang Herdiat bukan orang baru di Kab. Ciamis. Yang menariknya dalam dua periode jabatan Bupati H. Engkon Komara, menjelang akhir masa bakti tinggal dua tahun lagi. Luar bisa melakukan 5 kali pergantian Sekda Kab. Ciamis. Hanya Bupati Engkon yang menjabat Bupati Ciamis dua periode, yang lain hanya satu periode.
Melihat dari kejadian itu, HR ingin mengetahui apa yang menjadi Visi dan Misi Sekda yang baru ini. Begitu Herdiat dilantik menjadi Sekda pada Jumâat Kliwon 28 September lalu, kita ingin mewawancarai Herdiat tak mudah melakukannya. Mungkin karena kesibukan pekerjaan, apalagi Pangandaran akan menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB).
Meskipun demikian, HR tak kalah strategi untuk menemui Sekda Herdiat ini, kami memainkan taktik menjebak untuk dapat bertemu Herdiat agar tidak menolak untuk diwawancarai. Redaktur Pelaksana HR Deni Supendi untuk menjajagi, bagaimana cara untuk bisa bertatap muka dengan Sekda baru ini. Proses berjalan cukup makan waktu panjang. Akhirnya Deni menugaskan wartawan HR Ciamis, untuk bisa bertemu dengan Sekda yang hobi main bola. Dicky Haryanto Adjid dalam beberapa pekan terus mengintai masa senggang Herdiat. Hasilnya pekan lalu Dicky berhasil berjumpa dengan orang yang âdiburonâ HR, maka lacar saja wawancaranya setelah jumpa. Tentu saja HR juga memanfaatkan orang dalam untuk bisa bertemu dengan Sekda Ciamis yang baru ini. Mau tahu maaf kami tak bisa menyebutkannya karena off the record, sebagai media profesional kami tak berani melanggarnya. Trims friend anda telah membantu kami.
***
HR: âSekarang Bapak telah menjabat sebagai Sekda Kabupaten Ciamis, Visi dan Misi Bapak apa ? Karena dalam Kepemimpinan Bupati Engkon Komara selama dua periode, beliau telah dibantu dan mengalami pergantian Sekda sebanyak lima kali, apakah akan ada perbedaan dengan yang sebelumnya atau Bapak akan memberi warna lain Selama menjadi Sekda di Kab. Ciamis?â
Sekda: Ah biasa saja, saya bekerja berdasarkan Tupoksi saja juga tentunya arahan dari Bupati dan Wakil Bupati saya menganggap apa yang sudah dilakukan oleh senior-senior saya (mantan Sekda-red) sudah bagus, hanya target saya APBD stabil dengan PAD meningkat, dan menjemput peluang sekecil apapun, dan mendapat penilaian dari BPK dengan predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) selama ini kan baru WDP (Wajar Dengan Pengecualian).
HR: âDalam tugasnya, sekda itu adalah sebagai pemimpin pemerintahan bidang internal, sedangkan Bupati sebagai pemimpin pemerintahan. Jelas Sekda dan Bupati punya Tupoksi yang berbeda, karena lebih mengorientasikan pada internal pemerintahan daerah.
Bila diumpamakan, seorang koki (juru masak) di sebuah hotel. Bila juru masak menyajikan masakan yang enak dan lezat, hotel akan terkenal dan banyak pelanggannya. Semua tamu terlayani secara memuaskan, karena sajian juru masak dalam melayani tamu dan konsumen secara baik, ramah dan memikat hati, tentu saja hal tersebut tidak dilakukan sendiri, pasti punya tim untuk memasak, menyuguhkan dan melayani pemesannya?
Sekda: âIntinya ada koordinasi dan komunikasi dengan pimpinan, Bapak Bupati dan Wakil Bupati, DPRD, jajaran birokrasi pemerintahan dan elemen masyarakat juga. Kalau tim tidak ada, karena semua sudah ada tupoksinya masing-masingâ.
HR: âBagaimana Bapak untuk mengatur personil birokrasi terkait Daerah Otonomi Baru (DOB) Pangandaran, apakah SDM-nya mencukupi atau tidak?, dan upaya apa yang akan dilakukan oleh Bapak ?â.
Sekda: âSecara umum tidak hanya personil, tapi juga aset, termasuk anggaran dan keuangan, untuk personil DOB Pangandaran membutuhkan 4.616 personil yang terdiri dari eselon II, III, IV dan V, sementara yang sudah ada baru mencapai 3.917 personil, kekurangan ini yang sedang kami pecahkan saat iniâ.
HR: âDan bagaimana Bapak menata personil di Kabupaten Ciamis, karena akan terkurangi personil SDM yang ada sekarang?â.
Sekda : âYah itu sedang digodok, tapi yang jelas secara umum pengarahan kami untuk birokrasi di Ciamis harus menanamkan nilai pelayanan publik yang mudah, murah, cepat, tepat dan ramah, dan satu hal kami birokrasi di Ciamis akan memberi kader terbaik PNS untuk Pangandaran, kami tidak ingin asal-asalan. Jangan ada anggapan pejabat atau personil yang di drop ke Pangandaran sebagai pejabat buanganâ.
HR: âApakah Bapak juga punya minat untuk menjadi Bupati Ciamis mendatang, karena Pilkada Ciamis tinggal beberapa tahun lagi?â.
Sekda: âSoal Jabatan saya menganggap amanah dan titipan, intinya bagi saya pengabdian untuk masyarakat Ciamis, kalau soal itu (Pilkada-red) sangat situasionalâ.
HR: âApakah Bapak menjadi Sekda Ciamis ada hambatan? Adakah punya kenangan manis atau pahit sekalipun sewaktu menata karier dari bawah, hingga bapak menjadi Sekda, bisa Bapak jelaskan!â
Sekda: âKalau pahit manis itu sudah biasa selalu dalam hidup ini ada dinamika, yang penting kita harus selalu mengambil hikmah dari suatu permasalahan baik pahit atau manisâ.
HR: âSeandainya Bapak menjabat Sekda ini tidak bisa menyuguhkan dan melayani kepada masyarakat atau dianggap tidak memuaskan, apa yang akan Bapak lakukan?â.
Sekda: âMasalah kepuasan itu kan relatif pasti ada puas dan tidak puas, hanya saja saya akan berupaya memberikan yang terbaikâ.
HR: âSeandainya masyarakat Kabupaten Ciamis merasa puas dengan suguhan dan layanan Bapak kepada publik, bagaimana juga?â.
Sekda: âSemua terpulang kepada yang menilai, hanya untuk pembangunan di Ciamis, sektor pariwisata, seperti Karang Kamulyan, Situ Panjalu, dan Kawasan Kuliner di Cihaurbeuti perlu mendapat perhatian pasca DOB Pangandaran, termasuk juga agropolitan di Ciamis Utaraâ.
HR: âSoal penilaian masyarakat yang puas atas kerja Pemkab Ciamis dan Bapak juga disebut yang bisa mendatangkan Klub Persib uji tanding dengan PSGC beberapa waktu lalu, bagaimana tanggapan Bapak?â.
Sekda: âAh itu kebetulan saja saya hobi sepak bola dan itu semua berhasil berkat kerja bersama (ujarnya merendah)â.
HR: âTerakhir Pak Sekda, apa motto Bapak dalam bekerja?â.
Sekda : âDigawe Bari Ulin, Ulin Bari Digawe, Ngan Pagawean ulah diulinkeun.â (ujarnya setengah berkelakar tapi syarat makna). ***