Jumat, Mei 9, 2025
BerandaBerita BanjarKisah Perempuan Penopang Konsumsi Warga Banjar

Kisah Perempuan Penopang Konsumsi Warga Banjar

Berbagai kisah dapat dikumpulkan dari hiruk-pikuknya suasana pasar tradisional. Di situ banyak perempuan perkasa berjuang mempertahankan hidup. Mereka penopang gairah konsumsi warga kota transit, jasa dan perdagangan.

Eva Latifah

Suasana di dalam Pasar Banjar, Blok Pedagang Kaki Lima (PKL) sedikit terlihat lengang. Sebagian pedagang di tempat tersebut sudah beranjak pulang. Foto : Eva Latifah/HR.

Sore itu, Sabtu (15/12), suasana di dalam Pasar Banjar, Blok Pedagang Kaki Lima (PKL) sedikit agak lengang, karena sebagian pedagang di tempat tersebut sudah beranjak pulang.

Namun, tidak sedikit pula para pedagang sayuran, ikan, pisang dan bumbu yang masih terlihat sibuk melayani pembeli, atau sekedar menawarkan dagangannya kepada setiap orang yang melintas ke depan lapak mereka.

Diantara para pedagang sayuran, Robiatun (60), tampak kelelahan. Maklum saja, ketika hari masih gelap dia sudah harus berangkat dari rumahnya di daerah Ciulu, Banjarsari, Kab. Ciamis, menuju ke Pasar Banjar.

Meski berangkat dari Banjarsari menggunakan kendaraan angkutan umum berupa mobil coltbak, namun rutinitasnya itu bukan suatu pekerjaan mudah. Karena, untuk sampai ke tempat pemberhentian mobil dia harus jalan kaki sejauh 1,5 kilometer, sambil menggendong sekarung sayuran jenis kangkung, bayam dan jamur merang.

Sesampainya di pasar, Atun, begitu dia disapa, mulai membereskan dagangannya di atas sebuah bangku berukuran sekitar 2 x 2 meter persegi. Atun mengaku, setiap hari aktifitasnya itu dijalani hingga pukul 4 sore. Namun, bila usahanya sedang mujur, dia sudah bisa pulang sekitar pukul 3 sore. Pekerjaan tersebut sudah dijalaninya sejak tahun 1984.

Dari hasil usahanya, perempuan yang telah ditinggal mati suaminya selama 20 tahun itu harus banting tulang sendiri untuk mencukupi kebutuhan hidup 5 orang anaknya. Lantaran, pada saat ditinggal suaminya, kelima anak Atun masih membutuhkan biaya sekolah.

Dalam sehari pendapatan Atun tidak lebih dari Rp.100 ribu. Jumlah sebesar itu berupa penghasilan kotor, karena belum dipotong modal pembelian kangkung, bayam, dan jamur dari kebun tetangganya.

Bila dihitung-hitung, uang hasil dagangannya yang bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari sekitar Rp.15 ribu sampai Rp.25 ribu saja, sebab ongkos pulang-pergi menggunakan mobil coltbak membutuhkan biaya sebesar Rp.10.000.

Atun setiap hari berjibaku dengan puluhan perempuan pedagang sayur yang sama-sama mengadu nasib di Blok PKL Pasar Banjar. Tapi, tidak semua pedagang di tempat tersebut bernasib sama seperti Atun.

Suratmi (45), misalnya, dia merupakan pedagang sayur dan buah-buahan yang bermodal cukup besar bila dibandingkan dengan Atun. Setiap hari memutar uang untuk bisnisnya itu sekitar Rp.1,5 juta-Rp.2 juta.

Hasilnya cukup untuk menyekolahkan anak bungsunya di sebuah sekolah favorit di Kota Banjar, serta membiayai kuliah anak cikalnya di perguruan tinggi swasta yang ada di Bandung.

Sebagian perempuan itu adalah pedagang pendatang yang tersedot oleh pesona kota transit, jasa, dan perdagangan. Atun sendiri sudah 26 tahun menggantungkan hidupnya sebagai pedagang bakul saat itu, dan kini meningkat menjadi PKL di dalam Pasar Banjar yang kini bangunannya sudah representatif.

Kemudian Suratmi, dia juga merupakan pedagang pendatang dari Kec. Lakbok, Kab.Ciamis. Selama lebih dari 15 tahun Suratmi mengadu nasib di Pasar Banjar, dan sampai saat ini dia telah merasakan kesuksesan dalam usahanya tersebut.***

Lampiaskan Nafsu karena Istri Tidak Melayani, Ayah Mencabuli Anak Tirinya Berulangkali di Kota Banjar

Lampiaskan Nafsu Bejat, Ayah Tega Mencabuli Anak Tirinya Berulang Kali di Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Seorang ayah di Kota Banjar, Jawa Barat, berinisial S (38) tega mencabuli anak tirinya. Dugaan pencabulan tersebut, karena diduga tidak dilayani oleh sang...
Dedi Mulyadi sindir pihak yang tak setuju program pendidikan di barak militer

Dedi Mulyadi Sindir Pihak yang Tak Setuju dengan Program Pendidikan di Barak Militer: Saya Aneh

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, menyindir pihak-pihak yang menentang program pendidikan di barak militer. Ia merasa heran dengan penolakan yang muncul, terutama terkait...
Penemuan Galaksi Hantu FCC 224 yang Membingungkan Para Ilmuwan

Penemuan Galaksi Hantu FCC 224 yang Membingungkan Para Ilmuwan

Para ilmuwan baru saja menemukan sebuah galaksi namun seolah tidak tampak dan hanya berupa bayangan samar di angkasa. Galaksi tersebut mereka beri nama Galaksi...
Polisi Bekuk Terduga Pelaku Asusila Anak di Ciamis, Jumlah Korban Sementara 13 Orang

Polisi Bekuk Terduga Pelaku Asusila Anak di Ciamis, Jumlah Korban Sementara 13 Orang

harapanrakyat.com,- Polres Ciamis telah mengamankan F (27) terduga pelaku asusila dan kekerasan, warga Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Korban merupakan anak-anak laki-laki yang...
Pegawai Kemenhan Gadungan Tipu Wanita Warga Kota Banjar, Korban Janji Dinikahi

Pegawai Kemenhan Gadungan Tipu Wanita Warga Kota Banjar, Korban Janji Dinikahi

harapanrakyat.com,- Perempuan inisial M, warga Kota Banjar, Jawa Barat, menjadi korban penipuan dan penggelapan yang AD (37) warga Kabupaten Buru, Provinsi Maluku lakukan. AD...
Vasektomi jadi syarat bansos di Jabar

Vasektomi Jadi Syarat Bansos di Jabar, Dedi Mulyadi: Tidak Ada Paksaan

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menanggapi berbagai kritik yang muncul terhadap usulan menjadikan vasektomi sebagai syarat penerima Bantuan Sosial (Bansos). Ia menyampaikan usulan...