Sabtu, Mei 17, 2025
BerandaBerita BanjarJembatan Cijolang II Jalur Alternatif Perekonomian Baru

Jembatan Cijolang II Jalur Alternatif Perekonomian Baru

Banjar, (harapanrakyat.com),- Masyarakat berharap, pengerjaan pembangunan Jembatan Cijolang II yang akan menghubungkan antara Kota Banjar, Provinsi Jawa Barat, dengan Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, dapat segera dirampungkan. Pasalnya, jembatan yang lokasinya berada di Desa/Kec. Purwaharja, Kota Banjar, dan Desa Panulisan Barat, Kec. Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap, bisa mempersingkat waktu dan jarak tempuh antara kedua wilayah tersebut hingga delapan kilometer.

Sedangkan secara umum, keberadaan Jembatan Cijolang dapat menjadi jalur alternatif antara kedua provinsi tersebut. Misalnya mulai dari Purwaharja (Banjar) – Panulisan (Cilacap) – Rancah (Ciamis) terus menuju ke Kabupaten Kuningan.

Menurut Karsim, warga RT 39/18, Dusun Siluman Baru, Desa/Kec. Purwaharja, Kota Banjar,  mengatakan, selain mempersingkat waktu tempuh, keberadaan Jembatan Cijolang II juga diharapkan kedepannya akan berdampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat, khususnya bagi warga sekitar.

“Adanya jalur alternative maka kampung ini akan banyak dilalui kendaraan dari luar daerah, seperti halnya jembatan penghubung di Langensari. Meningkatnya keramaian kelak, berdampak pada perekonomian warga. Untuk itu, sejak awal warga tidak mempersulit saat pemerintah melakukan pembebasan lahan,” ujar Karsim, salah seorang warga yang tanahnya terkena pembebasan, ketika ditemui HR, Minggu (20/13).

Harga pembelian tanah yang diberikan pemerintah sesuai dengan harga pasaran, yakni untuk lahan kebun dibeli Rp.200 ribu per bata, sedangkan lahan berupa sawah dibeli Rp.700 ribu per-bata.

Pendapat serupa dikatakan Ujang Paryaman dan Eti, warga lainnya. Menurut mereka, memang sebelumnya masyarakat menawarkan harga sebesar Rp.1,2 juta per-bata untuk lahan sawah.

“Sawah yang terkena pembebasan letaknya berada di pinggir jalan. Tadinya kami berharap kalau ditawarkan segitu, maka jatuh harganya bisa satu juta rupiah per-bata. Tetapi sebetulnya harga pasaran tujuh ratus ribu rupiah, jadi ya sudah cocok lah pemerintah memberikan segitu. Karena, kami berfikirnya untuk kemajuan daerah, dampak kedepannya dari pembangunan jembatan tersebut,” tuturnya.

Bahkan menurut Eti, meski Jembatan Cijolang II masih dalam tahap pembangunan, namun harga tanah darat maupun sawah di daerahnya kini sudah mulai merangkak naik. Tapi dia tidak menyebutkan berapa kisaran kenaikkannya.

“Yang jelas harga tanah di sini mulai naik sejak awal pembangunan jembatan. Kalau jembatannya sudah bisa digunakan, harga tanah akan mengalami kenaikkan lagi seiring dengan meningkatnya keramaian. Dan tentunya didukung dengan kualitas jalannya,” ujar Eti.

Di lain tempat, harapan serupa juga diungkapkan masyarakat di Desa Panulisan Barat, Kec. Dayeuhluhur, Kab. Cilacap. Mereka mengaku, dengan dibangunnya jembatan tersebut sudah dipastikan geliat roda perekonomian di daerahnya akan mengalami peningkatan.

Seperti dikatakan Warjono, salah seorang warga. Menurutnya, selama ini masyarakat Desa Panulisan Barat yang akan melakukan aktifitasnya ke Kota Banjar harus memutar jalan melewati Warung Batok.

“Rata-rata pedagang di daerah sini membeli kebutuhan barang dagangannya dari Pasar Banjar, sebab di Pasar Wanareja tidak sekumplit di Pasar Banjar. Sedangkan, kalau belanjanya ke Pasar Cilacap terlalu jauh. Makanya Jembatan Cijolang II akan menjadi jalur alternative menuju Kota Banjar, karena lebih dekat jarak tempuhnya, tidak harus memutar dulu ke Warung Batok,” kata Warjono.

Hal senada dikatakan Ponirah, warga Desa Panulisan Barat yang sering melakukan aktifitas ekonomi ke Kota Banjar. Setiap satu minggu sekali dia berbelanja pakaian untuk kebutuhan dagangannya.

“Saya jualan pakaian tapi bayarnya kredit. Ngambil barangnya dari Pasar Banjar, sudah punya pedagang langganan di sana, jadi sudah biasa bolak-balik ke Banjar. Kalau jembatan penghubung Panulisan Barat dengan Purwaharja selesai, bisa lebih dekat lagi jarak tempuh. Mudah-mudahan pembangunannya cepat beres, karena warga sangat membutuhkan,” kata Ponirah, saat dijumpai HR di warung kopi yang ada di Dusun Mulyasari, Desa Panulisan Barat. (Eva)

Resmi Jadi Ayah, Inilah Nama Anak Pertama Chand Kelvin

Resmi Jadi Ayah, Inilah Nama Anak Pertama Chand Kelvin

Kabar bahagia kembali datang dari selebriti tanah air. Presenter kondang Chand Kelvin resmi menjadi ayah usai sang istri, Dea Sahirah melahirkan anak pertama yang...
Longsor Saluran Air Kereta Api di Karangkamulyan Timpa Rumah Warga, Ketua DPRD Ciamis Minta PT KAI Tanggung Jawab

Longsor Saluran Air Kereta Api di Karangkamulyan Timpa Rumah Warga, Ketua DPRD Ciamis Minta PT KAI Tanggung Jawab

harapanrakyat.com,- Ketua DPRD Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, H. Nanang Permana MH meninjau lokasi longsor di Desa Karangkamulyan Kecamatan Cijeungjing pada Kamis (15/5/2025). Longsor tersebut merusak...
Elkan Baggott Datang ke Bali

Elkan Baggott Datang ke Bali, Liburan atau Ikut TC Timnas?

Elkan Baggott terlihat datang ke Bali, banyak penggemar yang penasaran. Tak sedikit juga yang berharap kehadirannya bukan hanya sekedar liburan, tetapi pertanda bahwa Elkan...
Rumah Warga Rusak Berat

Tembok Penahan Tanah Ambruk di Sumedang, Dua Rumah Warga Rusak Berat

harapanrakyat.com,- Diguyur hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, selama berjam-jam membuat tembok penahan tanah (TPT) sepanjang 20 meter dengan tinggi 4 meter...
TC Timnas Indonesia

Jelang TC Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, Tiga Pemain Abroad Tiba di Bali

Jelang pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, para pemain mulai bersiap. Sejumlah pemain Timnas yang berkarier di luar negeri pun...
Pohon Kesambi Berukuran Besar

Pohon Kesambi Berukuran Besar Tumbang Tutup Jalan di Sumedang, Proses Evakuasi hingga 4 Jam

harapanrakyat.com,- Hujan deras disertai angin kencang, mengakibatkan pohon Kesambi berukuran besar tumbang hingga menutup Jalan Hariang-Cisumur di Desa Hariang, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, Jawa...