Banjar, (harapanrakyat.com),- Pengasuh Pondok Pesantren Al-Azhar Citangkolo, Kel. Bojongkantong Kec. Langensari Kota Banjar, Drs. KH Mu`in Abdurachim, M.Pd.I, mengisyaratkan Kepala Daerah atau Walikota Banjar yang akan datang harus dari jalur partai politik, bukan dari jalur Independen.
Hal itu disampaikan H. Mu`in, ketika berbincang-bindang dengan HR, di kediamannya, Minggu lalu, terkait pendapatnya soal Walikota Banjar periode mendatang, pasca habisnya jabatan Walikota DR. dr. Herman Sutrisno MM.
âIni menurut pendapat saya. Pendapat saya ini tidak berarti untuk menghalang-halangi Calon Kepala Daerah/ Walikota yang nanti akan berangkat lewat jalur independen,â ungkapnya.
H. Mu`in mengatakan, Pemerintah Kota sebagai lembaga Eksekutif tentunya memerlukan partner dalam bekerja yaitu lembaga Legislatif/ DPRD. Kerjanya seorang Kepala Daerah/ Walikota, lima tahun kedepan tidak bisa independent.
âDia butuh partner dari Legislatif (DPRD,red). Sedangkan di DPRD tidak ada Anggota Dewan dari jalur Independen. Dengan kata lain, kekuatan politik Walikota jalur Independen tidak bisa menandingi Walikota dari jalur partai,â katanya.
Kepada HR, H. Mu`in mengaku khawatir, jika Kota Banjar dimpin oleh seorang Kepala Daerah dari jalur independen. Alasannya, karena kekuatan kelompok independen akan berhadapan dengan kekuatan Partai Politik. Dan hal itu akan berdampak pada arah pembangunan Kota Banjar kedepan.
âFaktanya, seorang independen dalam bekerja mesti harus berhubungan dengan Legislatif yang semuanya berlatarbelakang partai politik. Nantinya, bukankah dia akan butuh dukungan ketika akan memutuskan sebuah kebijakan,â katanya.
H. Mu`in menegaskan, secara pribadi dirinya belum ngeuh (cocok) dengan Walikota dari jalur Independen. Bahkan, dia mencontohkan kasus Bupati Garut HM. Aceng Fikri, yang awalnya berangkat dari jalur Independen. (deni)