Rabu, Mei 14, 2025
BerandaBerita Pangandaran(Jika Masih Melintas Jalan Pangandaran-Cimerak) Warga Ancam Bakar Truk Pasir Besi

(Jika Masih Melintas Jalan Pangandaran-Cimerak) Warga Ancam Bakar Truk Pasir Besi

Cijulang, (harapanrakyat.com),- Warga yang tergabung dari tiga kecamatan di wilayah DOB Pangandaran Kabupaten Ciamis, yakni Kecamatan Cimerak, Cijulang dan Parigi mengancam akan membakar mobil truk pasir besi yang melintas ke wilayah mereka, apabila pihak perusahan pasir besi tetap saja membandel menggunakan jalan Cimerak- Pangandaran sebagai jalur lintasan menuju Kabupaten Cilacap.

Ancaman tersebut dilontarkan oleh sejumlah warga, saat menggelar aksi unjuk rasa, di halaman Kecamatan Parigi, Kabupaten Ciamis, pekan lalu. Aksi unjuk rasa itu pun dipicu dari kondisi kerusakan jalan Pangandaran-Cimerak yang disebabkan dari sering dilewati oleh kendaraan truk pasir besi.

Salah seorang warga Cijulang, Yaya (28) yang ikut melakukan aksi unjuk rasa, mengatakan, saat ini seluruh warga mulai dari kecamatan Parigi hingga Cimerak akan melakukan penjagaan di jalan raya untuk menghadang truk besi yang melintas ke wilayah tersebut.

“ Penjagaan ini merupakan aksi swiping truk pasir besi yang melintas ke wilayah kami. Apabila masih ada truk pasir besi membandel melintasi wilayah kami, maka kami dari warga sudah sepakat akan membakar truk tersebut. Karena kami sudah jenuh, jalan semakin rusak akibat truk pasir besi yang tonesenya melebih kapasitas, sementara dari pemerintah tidak ada upaya untuk memperbaiki jalan ini,” tegasnya.

Sementara itu, kordinator aksi, Ai Thopaty, mengatakan, aksi yang dilakukan warga masih sama, yakni menuntut pengusaha pasir besi untuk memperbaiki jalan rusak dan menghentikan truk  pasir besi sebelum jalan diperbaiki. “Jika jalan belum diperbaiki, jangan salahkan warga bila salah satu truk yang lewat akan menjadi bulan- bulanan warga,” tegasnya.

Sementara itu, Tokoh Masyarakat Cimerak, Jajang , menuding Pemkab Ciamis terutama Dinas Perhubungan Ciamis ada main mata dengan pihak pengusaha pasir besi. Tudingan itu didasari, karena selama truk truk pasir besi lewat dan melintasi jalan raya Pangandaran-Cimerak, tidak satu pun dari Dinas Perhubungan memeriksanya.

“Truk pasir besi kan muatannya lebih dari 7 ton, sementara tonase mobil truk kurang dari 7 ton. Dalam hal ini patut dicurigai ada main mata antara pengusaha dengan pihak Dishub,” tandasnya.

Sementara itu, Setelah melakukan aksi unjuk rasa di halaman kantor Parigi, warga tiga kecamatan di wilayah DOB Pangandaran pun melakukan audensi dengan DPRD Ciamis dan Pemkab Ciamis, Selasa (26/3).

Menurut Koordinator Aksi, Ai Tohpati, mengatakan, kedatangan masyarakat ke DPRD Ciamis merupakan bentuk kepedulian terhadap permasalahan yang menimpa masyarakat selatan yaitu dengan tidak diperhatikannya kerusakaan jalan akibat dari kendaraan truk pasir besi.

“Kami merasa prihatin jika Pemkab Ciamis membiarkan permasalahan tersebut tanpa adanya penanganan serius, sehingga kami masyarakat selatan terpaksa melakukan aksi unjuk rasa untuk memperjuangkan kerusakan jalan ini,”ungkapnya.

Menurut Ai, aksi yang dilakukan masyarakat selatan, karena mereka kesal dengan masih beroperasinya truk pasir besi. Padahal sepengetahuannya, jalur tersebut telah dihentikan, namun sekarang masih berjalan kembali dan merusak jalur jalan utama.

“Akibat truk pasir besi sering melintas, jalan utama yang ada rusak parah dan meninggalkan debu pasir besi di sepanjang jalan, dan itu mengganggu terhadap aktifitas warga,” ungkapnya.

Hal serupa juga diungkapkan tokoh masyarakat lainnya Ucup Supriatna. Dia mengatakan, setelah melakukan kesepakatan seluruh masyarakat, bahwa disepakati warga menuntut agar truk pasir besi yang melintas jalan Cimerak-Pangandaran ditutup untuk selamanya.

“Kami tidak ingin lagi ada truk pasir besi yang melintas ke wilayah kami. Sebab, sekarang saja pihak perusahaan tidak mau bertanggung jawab dengan kerusakan jalan yang ditumbulkan oleh truk milik mereka. Kita sudah sampaikan kepada DPRD bahwa masyarakat menutut penutupan total untuk truk pasir besi,”tegasnya.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kab Ciamis, Ahmad Irfan Alawi, mengatakan, jika permasalahan ini tidak ditanggapi oleh Pemkab Ciamis, bisa menimbulkan konflik horizontal yang kini sudah mulai terbuka. “ Jika terjadi, jelas sangat berbahaya dan hal itu yang tidak kita inginkan,” tandasnya.

Menurut Asep, setelah digelar rapat bersama dengan perwakilan masyarakat dan dihadiri oleh Dinas Perhubungan Ciamis, Bapedda, Dinas Binamarga dan Polres Ciamis, pihak komisi II DPRD merekomendasikan ke Pemkab Ciamis untuk menghentikan secara total operasional truk pasir besi yang melintas jalur Cimerak-Pangandaran sampai jalan tersebut diperbaiki.

“Karena selama ini muatan berat truk pasir besi dengan tonase diatas 15 ton. Sementara jalan di wilayah selatan kapasitasnya tidak memungkinkan, dan itu menjadi tugas Kepala  Dinas Perhubungan Ciamis supaya tidak membiarkan kendaraan dengan muatan lebih melewati jalur tersebut,” pungkasnya. (Ntang/es)

Hikmah Berjabat Tangan, Lebih dari Sekadar Salam

Hikmah Berjabat Tangan, Lebih dari Sekadar Salam

Hikmah berjabat tangan bukan sekadar tradisi atau formalitas saat bertemu seseorang. Dalam Islam, setiap gerakan, termasuk berjabat tangan, menyimpan makna dan nilai ibadah yang...
Sejarah Kelapa Dua Depok, dari Wilayah Penyangga hingga Markas Elit Brimob

Sejarah Kelapa Dua Depok, dari Wilayah Penyangga hingga Markas Elit Brimob

Kelapa Dua Depok merupakan sebuah wilayah yang terletak di Kota Depok, Jawa Barat. Wilayah ini rupanya memiliki jejak sejarah yang panjang dan signifikan. Baik...
Alienware Aurora 16, Laptop Gaming RAM 32 GB

Alienware Aurora 16, Laptop Gaming RAM 32 GB

Alienware Aurora 16 jangan sampai lepas dari incaran kalangan gamer. Hal ini karena laptop tersebut memang ditujukan oleh memenuhi kebutuhan gaming. Karena hal itu,...
Perjalanan Panjang Persib Bandung

Sempat di Peringkat 8, Berikut Perjalanan Panjang Persib Bandung hingga Juara Back to Back Liga 1 2024-2025

Perjalanan panjang Persib Bandung sebelum akhirnya berhasil menyegel gelar juara back to back tentunya melelahkan. Bahkan Tim Maung Bandung ini sempat terdampar di peringkat...
Sejarah Tari Topeng Cirebon, Jejak Budaya dari Masa ke Masa

Sejarah Tari Topeng Cirebon, Jejak Budaya dari Masa ke Masa

Sejarah Tari Topeng Cirebon sangat menarik untuk kita ulas lebih dalam. Tari Topeng adalah salah satu kekayaan budaya khas Indonesia yang berasal dari Cirebon,...
PAN Jawa Tengah

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono Resmi Pimpin PAN Jawa Tengah

harapanrakyat.com,- Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Tengah resmi dipimpin Sakti Wahyu Trenggono usai terpilih secara aklamasi dalam Muswil PAN di Solo. PAN menargetkan kebangkitan...