Pemprov Jawa Barat mengalokasikan bantuan sebesar Rp2,2 miliar per tahun bagi warga lanjut usia (lansia) melalui program “Nyaah ka Kolot”. Selama ini lansia belum terperhatikan secara optimal. Padahal, jumlah lansia di Jabar relatif besar, mencapai sekitar 3,4 juta orang.
âSebagai bentuk perhatian kami akan gemakan program âNyaah ka Kolotâ dengan alokasi Rp2,2 miliar per tahunnya,” ungkap Gubernur Ahmad Heryawan usai melantik pengurus Lembaga Lansia Indonesia (LLI) periode 2013-2018 di Gedung Sate, Kota Bandung, pekan lalu.
Selain program tersebut, hak-hak para lansia juga akan diatur melalui peraturan gubernur (pergub) yang akan dibuat dalam waktu dekat. Program “Nyaah ka Kolot” sebenarnya sudah mulai berjalan. Program ini sangat penting untuk menanamkan rasa sayang terhadap orang tua. Program ini juga bisa mengantisipasi pergeseran nilai antara anak dan orang tuanyanya.
Akibat modernisasi, kata Heryawan, anak-anak sudah menunjukkan kecenderungan tak lagi peduli pada orang tuanya yang sudah memasuki masa tua. “Kecenderungan itu sudah mulai terlihat. Banyak anak-anak yang sudah kurang peduli dengan orang tuanya. Meskipun terbilang sukses, namun si anak malah lebih peduli terhadap anak dan istrinya,” ujar Heryawan.
Dia mengungkapkan, setiap lansia memiliki hak hidup yang sama dengan masyarakat lain. Perhatian perlu difokuskan terhadap lansia yang tidak mempunyai tunjangan hari tua karena nasib mereka berbeda jauh dengan lansia yang pernah bekerja di instansi pemerintah yang notabene masih mendapatkan tunjangan pensiun. Pihaknya pun menyambut baik keberadaan Lembaga Lansia Indonesia (LLI) sebagai wadah bagi para lansia.
Melalui organisasi itu, pihaknya pun akan lebih mudah dalam mengucurkan bantuan bagi lansia sebesar Rp2,2 miliar per tahun itu. “Jika kita sayang terhadap orang tua, maka kelak saat kita tua akan disayang anak muda,” ungkap Heryawan.
Ketua LLI Jabar HR Nuriana mengatakan, perhatian terhadap lansia merupakan kewajiban seluruh pihak sesuai amanat Undang-Undang No 13 Tahun 1998. Menurutnya, dibandingkan pemerintahan lain, Pemprov Jabar tergolong lebih memperhatikan keberadaan lansia. Terbukti dana bantuan pun selalu diberikan setiap tahunnya. “Dana bantuan yang diberikan sekitar Rp50 juta kepada setiap LLI kabupaten/ kota,” ungkapnya.
Pihaknya berharap bisa terwujud daerah ramah lansia melalui program “Nyaah ka Kolot”. Di daerah ramah lansia itu akan ditanamkan nilai-nilai rasa sayang terhadap orang tua. Rencananya program itu akan digulirkan secara bertahap mulai dari tingkat kecamatan. “Keinginan lansia adalah sehat, sejahtera, dan dekat dengan Tuhan,” tutur Nuriana. (agung bakti sarasa).***