Tahun ini, Rp. 103,2 Milyar Perbaiki Jalan Banjar-Cimerak
Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Euforia masyarakat Kabupaten Pangandaran dalam menyambut peresmian Pangandaran sebagai Daerah Otonom Baru (DOB) di Indonesia pada tanggal 18 April mendatang, ternyata dinodai oleh rusaknya akses jalan di sejumlah titik di wilayah tersebut. Bahkan jalan utama Pangandaran-Cimerak saat ini kondisinya memperihatinkan dengan banyaknya jalan berlubang yang hampir ditemui di sepanjang jalur tersebut.
Kondisi jalan rusak itu pun berpengaruh terhadap perekonomian warga setempat. Sebab, dengan rusaknya akses jalan Pangandaran-Cimerak, membuat biaya angkutan menjadi mahal, sehingga banyak pedagang dan pengusaha di daerah tersebut menjerit akibat membengkaknya biaya angkut transportasi.
Menurut Jajat Elnath (35), warga Dusun Golempang, Desa Ciliang, Kecamatan Parigi, keruksakan jalan yang di mulai dari jalan Sukaresik Sidamulih sampai Kecamatan Cimerak mengakibatkan buruknya roda perekonomian masyarakat. Selain itu, juga berakibat terhadap kurangnya minat pengunjung wisatawan untuk pergi berwisata ke wilayah Parigi dan sekitarnya.
âSaya sebagai warga yang mengandalkan perekonomian dari pengunjung wisata yang datang ke wilayah Batu Hiu, merasa prihatin dan jengkel terhadap kerusakan jalan ini. Terus terang, dampaknya terasa sekali terhadap ekonomi warga,â ujarnya.
Menurut Jajat, semenjak kondisi jalan rusak parah, tingkat minat pengunjung yang berwisata menjadi berkurang. Dengan sepinya pengunjung ke objek wisata, membuat masyarakat yang usahanya mengandalkan jasa penjualan baik kerajinan, makanan khas dan foto grafer di pantai Batu Hiu kini menurun drastis penghasilannya.
Jajat juga mengungkapkan, bukan hanya roda perekonomian masyarakat kecil saja yang saat ini sedang terpuruk, tetapi para pengusaha yang berada di daerah Kecamatan Sidamulih, Parigi, Cijulang dan Cimerak pun mengalami kerugian yang sangat besar akibat dampak dari keruksakan jalan.
âSaya pernah berbicara dengan salah seorang pengusaha gula kelapa, dia mengatakan bahwa sektor usaha sedang digoncang krisis. Untuk biaya oprasional angkutan saja melipat dua kali lebih tinggi dari biasanya. Ganti âperâ mobil hampir dua hari sekali, sehingga harga angkutan jadi tinggi. Sementara harga beli ke petani harus murah. Mereka kelimpungan dan bila kondisi ini berlarut lama, ditakutkan banyak pengusaha di sini yang mengalami kebangkrutan, â terangya
Hal senada juga dikatakan seorang tokoh masyarakat Kecamatan Parigi yang juga Budayawan Dalang Termuda di Kabupaten Ciamis, Rangga Rinekapalwa. Dia mengatakan kesal dengan kondisi infrastruktur jalan yang ruksak di wilayah DOB Pangandaran.
Karena semenjak jalan ruksak, sambung Rangga, dia harus membayar sewa mobil barang yang biasa dipakai, dengan harga dua kali lipat dari harga biasanya. Karena pengusaha angkutan menaikkan ongkos angkut barang menyusul rusaknya akses jalan di wilayah Parigi.
âDi saat sewa mobil naik dua kali lipat, tetapi upah yang saya berikan kepada para kru tetap saja seperti biasa. Jelas hal ini sangat merugikan sekali,â kata Rangga.
Rangga juga mengungkapkan, saat ini masyarakat yang berada di wilayah Ciamis Selatan terpaksa melakukan gotong royong untuk menutupi jalan yang berlubang oleh batu koral dan sebagian batu putih (cubluk). Sementara dananya dari hasil kerjasama para pengusaha terkemukan di wilayah Parigi dan Cijulang.
âSeharusnya Pemkab Ciamis malu dengan adanya gotong royong masyarakat ini. Okelah kalau memang itu bukan tanggung jawab Pemkab, dengan beralasan bahwa itu adalah jalan milik Pemerintah Pusat, tapi kan minimalnya harus mendorong ke pemerinntah pusat agar jalan ini segara diperbaiki,â tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Binamarga, SDA dan ESDM Kabupaten Ciamis, Deden Wahidin, SE, didampingi Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Taufik Gumilar, ST,MT, mengatakan, perbaikan jalan Kalipucang- Pangandaran dan jalan Pangandaran- Cimerak akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2013 ini. Proyek perbaikan jalan tersebut menggunakan dana APBN pusat dan lelang proyeknya pun dilaksanakan di Kementrian PU.
â Dari informasi yang diterima kami, bahwa Kementrian PU saat ini tengah melelangkan proyek pembangunan jalan Kalipucang- Pangandaran dan jalan Pangandaran Cimerak. Pelaksanaan pengerjaannya mungkin sebentar lagi, dan yang pasti tahun ini jalan tersebut akan diperbaiki,â ujar Taufik, ketika dihubungi HR, di ruang kerjanya, pekan lalu.
Berdasarkan informasi yang diperoleh HR dari website Kementrian PU, bahwa total anggaran untuk memperbaiki jalan batas Banjar sampai Kecamatan Cimerak sebesar Rp. 103,2 milyar. Dari pagu anggaran tersebut, dibagi beberapa paket proyek yang dilelangkan Kementrian PU. (Lihat tabel)
Dalam website Kementrian PU dirilis sejumlah paket proyek untuk perbaikan jalan Banjar- Cimerak, diantaranya perbaikan ruas Jalan Cimerak – Bts. Kota Pangandaran total anggaran sebesar Rp. 40 milyar, Paket Pelebaran Jalan Cimerak – Bts. Kota Pangandaran sebesar Rp. 39,2 milyar, perbaikan Jl. Merdeka (Pangandaran) – Kalipucang – Bts. Prov Jateng sebesar Rp. 15 milyar dan Paket Pelebaran Jalan Jl. Merdeka (Pangandaran) – Kalipucang – Bts. Prov Jateng Rp. 14, 9 milyar.
Sementara perbaikan jalan batas Banjar- Kalipucang dianggarkan sebesar Rp. 38,5 milyar, Paket Pelebaran jalan Banjar – Kalipucang sebesar Rp. 38,4 milyar, Pemeliharaan Rutin Jalan PK Jalan dan Jembatan Cimerak – Pangandaran – Ciamis Bts. Jateng sebesar Rp. 8,6 milyar dan Pemeliharaan Rutin Jembatan PK Jalan dan Jembatan Cimerak – Pangandaran – Ciamis – Bts. Jateng sebesar Rp. 666,9 juta. (Syam/Bgj)