Acara itu menggugah tokoh pertanian untuk lebih menguatkan kelembagaan
Padaherang, (harapanrakyat.com),- Pertemuan yang dilakukan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Banyu Metu Sejahtera, dalam rangka penguatan kelembagaan petani, yang dilaksanakan di Sekretariat Dusun Cibadak Desa Paledah Kec. Padaherang, Minggu (31/3), mendapat tanggapan yang positif dari berbagai kalangan.
Menindaklanjuti kegiatan itu, Kepala BP3K Kec. Padaherang, Endang Priatna dan Camat Padaherang, H. Dede Saeful Uyun, langsung menggelar kordinasi di kantor BP3K Kec Padaherang, Selasa (2/4).
Camat Padaherang, Dede Saeful Uyun, mengatakan, kelemahan yang dirasakan petani sangat banyak. Mulai dari awal pengelolaan sampai panen, sebagian besar permasalahan harga dikuasai tengkulak.
Mennurutnya, pertemuan tersebut, menggugah para tokoh pertanian untuk menggerakkan serta mengembangkan perekonomian dari sektor Pertanian dalam rangka penguatan kelembagaan petani.
Dia juga mengatakan, peran aktif Camat dalam menumbuhkan sektor pertanian yaitu sebagai pembina. Dalam mengembangkan perekonomian di tingkat kecamatan, Camat bersama BP3K, berkordinasi dengan para kelompok tani, sehingga apa yang menjadi permasalahan bisa dipecahkan.
Pada kesempatan itu, Kepala BP3K, Endang Priatna, mengatakan, walaupun dengan keterbatasan tenaga penyuluh, BP3K akan berusaha untuk membantu memfasilitasi program ataupun bantuan dari pemerintah, melalui Gapoktan.
âSaya sangat bangga dan apresiasi kepada petani yang semangat untuk berusaha dalam peningkatan perekonomian. Semoga dengan keterbatasan tenaga penyuluh, tidak mengganggu proses pemberdayaan dalam sektor pertanian ini,â katanya.
Joko Susilo, anggota kelompok tani asal Paledah, mengatakan, saat ini peran penyuluh sangat kurang. Jika ada program atau bantuan, baru penyuluh turun ke lapangan. Padahal, para petani sangat butuh informasi dari penyuluh.
Ketua Koptan asal Cibogo, Rohimat Resdiana, menyanyangkan, karena penyuluh belum bisa mengakomodir aspirasi dari petani yang ada di wilayah binaanya. âDan memang, banyak informasi yang tidak sampai kepada petani,â ungkapnya.
Sementara itu, Kamaludin, penyuluh harian lepas, mengatakan, keterbatasan personil sangat dirasakan olehnya. Alasannya karena wilayah garapan yang luas, membutuhkan ekstra perhatian.
âJadi, saya juga berharap, Tenaga Harian Lepas bisa ditambah, sehingga akan lebih efektif dan terjangkau,â pungkasnya. (Madlani)