Satpol PP janji lakukan pemantauan
Banjar, (harapanrakyat.com),- Baru-baru ini para pengunjung dan pedagang di Pasar Banjar mengeluhkan adanya orang gila (orgil) yang mulai sering terlihat berkeliaran ke kawasan pasar. Meski tidak sampai mengganggu, namun mereka mengaku resah dengan keberadaan orgil tersebut.
Heni (37), salah seorang pengunjung pasar, mengaku takut saat dihampiri orgil ketika sedang berbelanja. Untungnya si orgil hanya meminta makanan yang dibawa Heni dalam kantong kresek.
âDia melihat bungkusan roti dalam kresek, ya dikasih saja dari pada ngamuk. Tentu kaget, jijik dan takut begitu tahu menghampiri. Selama ini tidak pernah melihat ada orang gila berkeliaran di pasar, tapi sekarang ada,â ujar Heni, kepada HR, minggu lalu.
Yuyun (33), pengunjung lainnya, mengatakan, pertama kali dirinya melihat ada orgil di kawasan Pasar Banjar pada hari Rabu (17/4). Namun yang dia tahu waktu itu si orgil tidak sampai menghampiri para pengunjung maupun pedagang.
âKalau sudah sampai menghampiri pengunjung pasar tentu sudah meresahkan. Mohon kepada petugas Satpol PP supaya ditangkap orgil berkeliaran di pasar,â tutur Yuyun.
Pendapat serupa diungkapkan Euis (35), salah seorang pedagang sayuran di Pasar Banjar. Dia berharap jangan sampai orgil berkeliaran, apalagi masuk ke dalam pasar. Selain meresahkan, dapat berimbas terhadap kenyamanan pedagang maupun pembeli di pasar.
âBiasanya petugas menertibkan orang gila itu kan Satpol PP, jadi saya minta kepada Satpol PP untuk menertibkan orang gila yang sekarang mulai sering terlihat berkeliaran di kawasan pasar,â kata Euis.
Ditemui di tempat terpisah, Kasie. Trantib Satpol PP Kota Banjar, Eddy Sugiarto, mengatakan, penanganan orang gila sebenarnya bukan hanya tanggung jawab satu instansi semata, tetapi melibatkan instansi lainnya, seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan rumah sakit.
Sedangkan Satpol PP hanya membantu menangkap saja, dan setelah itu harus ada peran dari instansi terkait lain untuk menanganinya. Namun, pihaknya berjanji akan melakukan pemantauan ke kawasan pasar, terkait adanya keluhan dari masyarakat mengenai orgil tersebut.
âKami akan pantau ke sana, karena di pasar juga ada petugas keamanannya. Kalau misalnya sudah tidak bisa ditangani oleh petugas keamanan di pasar, baru kita akan bantu,â kata Eddy.
Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa masalah orang gila memang pelik sekali, sehingga perlu upaya penanganan secara menyeluruh, bersifat nasional, dan melibatkan semua daerah. Bahkan kalau perlu pemerintah pusat membuat satu bangunan yang khusus untuk tempat penampungan orang gila. Sehingga tidak terjadi adanya praktik pembuangan orang gila dari suatu daerah ke daerah lain.
Di Kota Banjar sendiri, bermunculannya orang gila wajah baru karena ada yang sengaja membuang. Pertama, mungkin ada kiriman dari luar daerah. Kedua, mungkin orang gila itu adalah warga Kota Banjar yang baru dilepas keluarganya.
Namun, menurut Eddy, sulit untuk melacak asal usul orang gila, karena tidak mudah berkomunikasi dengan orang gila. Sementara pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Kesehatan dan rumah sakit hanya akan mengobati orang gila warga Kota Banjar. (Eva)