Rabu, Mei 14, 2025
BerandaBerita Ciamis“Bagong” Ngamuk di Sadananya Belum Tertangkap, Kini Muncul Cerita Mistis

“Bagong” Ngamuk di Sadananya Belum Tertangkap, Kini Muncul Cerita Mistis

Sejumlah warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, yang dibantu oleh tim pemburu babi hutan, saat melakukan perburuan terhadap seekor babi hutan atau bagong yang menewaskan 1 orang warga dan melukai seorang bocah, beberapa waktu lalu. Foto: Dok HR

Ciamis, (harapanrakyat.com),-

Belum tertangkapnya Babi Hutan alias “Bagog” yang sempat mengamuk dan menewaskan 1 orang warga serta membuat seorang bocah terluka di lengan kirinya, yang terjadi di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Sabtu (6/7) lalu, kini malah mengundang cerita mistis.

Cerita mistis yang menjurus ke pemahaman tahayul itu, terkait keberadaan “Bagong” ngamuk tersebut, kini sudah menjadi wacana dan jadi topik perbincangan hangat di masyarakat setempat. Munculnya cerita misteri itu, setelah sejumlah warga dan pemburu babi hutan yang didatangkan dari luar daerah, kerap gagal dalam perburuan “Bagong” ngamuk tersebut.

Tokoh Pemuda Kecamatan Sadananya, Nursaid, S.Pd, mengatakan, sejumlah warga yang dibantu oleh tim pemburu babi hutan yang didatangkan dari luar daerah, kerap gagal saat melakukan perburuan “Bagong” ngamuk tersebut. Perburuan itu sudah dilakukan selama dua pekan lalu dan saat ini perburuannya dihentikan untuk sementara.

“Perburuan “Bagong” ngamuk itu akan dilanjutkan nanti setelah Lebaran dan juga akan mendatangkan regu penembak dari Perbakin Bandung, “ ujarnya, kepada HR, Jum’at (26/7).

Menurut Nursaid, dari cerita yang berkembang di masyarakat, saat perburuan “Bagong” ngamuk, warga dan tim pemburu sempat beberapa kali memergoki “Bagong” tersebut di tengah hutan. Namun, upaya warga dan tim pemburu kerap gagal saat khendak melumpuhkan “Bagong” yang konon berat badannya sekitar 200 kg tersebut.

“Dari gagalnya upaya warga dan tim pemburu, akhirnya mengundang cerita mistis di tengah masyarakat. Ada yang bilang bahwa “Bagong” itu adalah “Bagong kajajaden” yang menuntut balas kepada manusia. Dan cerita itu diperkuat oleh latarbelakang korban yang tewas (Nonoh), dimana merupakan cucu dari seorang pawang “Bagong”,” ungkapnya.

Selain Nonoh korban yang tewas, lanjut Nursaid, Fahmi seorang bocah yang terluka pun dikait-kaitkan dengan cerita pengalaman Kakeknya, Indun, yang pernah bertarung dengan seekor “Bagong”  hingga ”Bagong” tersebut mati ditangan Indun, yang terjadi beberapa tahun silam. “ Nah, dari cerita yang berkembang itu akhirnya menjurus ke cerita tahayul dan mengakibatkan rasa takut di masyarakat, “ terangnya.

Nursaid juga mengatakan, saat ini warga masih waspada terhadap kemungkinan “Bagong” ngamuk tersebut kembali turun ke perkampungan warga. “ Namun, tokoh masyarakat di sini sudah meminta kepada warga untuk tenang sembari waspada, dan juga meminta jangan mengkait-kaitkan persoalan “Bagong” ngamuk ini dengan cerita mistis atau tahayul,” ungkapnya.

Menurut Nursaid, “Bagong” yang mengamuk itu jumlahnya hanya satu ekor, namun hewan yang senang hidup di hutan belantara itu memiliki berat sekitar 200 kg dan sudah berumur tua.

“Memang kalau dikaitkan dengan pengalaman sebelumnya, “Bagong” ini agak aneh juga. Karena sebelumnya, ketika seekor Macan dari Gunung Syawal turun ke perkampungan, hanya butuh beberapa hari warga berhasil menangkapnya. Begitu juga “Bagong” yang diburu sebelumnya dengan mudah ditangkap warga. Tetepi untuk “Bagong” yang satu ini, meski sudah menurunkan tim pemburu, tapi tetap saja sulit untuk dilumpuhkan,” pungkasnya.

Sebelumnya, akibat ‘Bagong’ ngamuk ini, satu orang korban tewas bernama Nonoh (45), warga  Dusun Cukanguncal RT 02/ RW 06, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya. Korban ditemukan warga tak jauh dari rumahnya, dengan kondisi sudah tewas  pukul 19 .00 WIB, Sabtu (6/7).

Sedangkan korban yang mengalami luka –luka, yakni bocah berusia 10 tahun bernama Fahmi, Warga Dusun Sukawening RT 05/RW 02 Desa Tanjungsari, Kecamatan Sadananya. Fahmi diseruduk ‘Bagong’ pada hari Sabtu (6/7), pukul 13.00 WIB, dalam perjalanan ke hutan Cigorowong  bersama Kakeknya Idun ( 74 Tahun). (Bgj/R2/HR-Online)

Perjalanan Panjang Persib Bandung

Sempat di Peringkat 8, Berikut Perjalanan Panjang Persib Bandung hingga Juara Back to Back Liga 1 2024-2025

Perjalanan panjang Persib Bandung sebelum akhirnya berhasil menyegel gelar juara back to back tentunya melelahkan. Bahkan Tim Maung Bandung ini sempat terdampar di peringkat...
Sejarah Tari Topeng Cirebon, Jejak Budaya dari Masa ke Masa

Sejarah Tari Topeng Cirebon, Jejak Budaya dari Masa ke Masa

Sejarah Tari Topeng Cirebon sangat menarik untuk kita ulas lebih dalam. Tari Topeng adalah salah satu kekayaan budaya khas Indonesia yang berasal dari Cirebon,...
PAN Jawa Tengah

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono Resmi Pimpin PAN Jawa Tengah

harapanrakyat.com,- Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Tengah resmi dipimpin Sakti Wahyu Trenggono usai terpilih secara aklamasi dalam Muswil PAN di Solo. PAN menargetkan kebangkitan...
Panduan Lengkap untuk Membuka Brankas Pribadi di Oppo

Panduan Lengkap untuk Membuka Brankas Pribadi di Oppo

Oppo merupakan salah satu brand besar yang sudah merajai pasar smartphone di Indonesia. Nama dan popularitasnya tidak perlu diragukan lagi, terlebih dengan keberadaan berbagai...
Aksi Protes Jalan Rusak

Aksi Protes Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Neglasari Kota Banjar Tanam Pohon Pisang dan Pepaya

harapanrakyat.com,- Warga Dusun Cipariuk, Desa Neglasari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Jawa Barat, melakukan aksi protes jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki. Mereka melakukan protes...
Lenovo Legion 5i 15IRX9, Performa Gaming Tangguh dengan Harga Terjangkau

Lenovo Legion 5i 15IRX9, Performa Gaming Tangguh dengan Harga Terjangkau

Pasar laptop gaming terus mengalami pertumbuhan pesat, menghadirkan banyak pilihan bagi pengguna dengan kebutuhan berbeda. Dalam lanskap yang kian kompetitif ini, Lenovo Legion 5i...