Banjar, (harapanrakyat.com),- Keluhan terhadap pencairan program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) terus bermunculan, karena dianggap tidak tepat sasaran. Seperti dialami Iloh (80), janda miskin warga Lingkungan Cimenyan, Kel. Mekarsari, Kota Banjar, adalah salah satu contohnya.
Dia berharap, pada penyaluran BLSM tahap kedua dirinya bisa mendapatkan bantuan tersebut, sebagai dampak dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Sebab, naiknya sejumlah bahan kebutuhan pokok sehari-hari membuat Iloh merasa hidupnya semakin sulit.
“Saya tidak tahu kapan pemerintah mendata untuk mendapatkan BLSM. Kalau raskin mah tiap bulan juga menerima. Mudah-mudahan BLSM nanti terdata, jadi bisa kebagian seperti tetangga,” ujar Iloh, kepada HR, Minggu (14/7). Iloh sendiri kini tinggal bersama anaknya karena tidak punya rumah.
Keluhan serupa juga diungkapkan warga lainnya, Tatang (52). Dia mengaku tidak mengerti dengan pendataan yang dilakukan pihak pemerintah, dalam hal ini BPS. Pasalnya, warga yang benar-benar miskin tapi tidak terdata.
“Saya tidak mengerti, kalau datanya dari data raskin, kenapa masih ada warga yang mendapatkan raskin tetapi tidak mendapatkna BLSM. Ya seperti saya ini, raskin dapat, namun BLSM tidak. Sebaiknya pihak kelurahan maupun Pemkot Banjar, dapat memfasilitasi warga miskin yang tidak mendapatkan bantuan, sehingga dalam pembagian BLSM berikutnya bisa kebagian,” harap Tatang. (PRA/Koran-HR)