Timbangan kuno peninggalan zaman Belanda ini, masih tersimpan rapih di Statsiun Kereta Api Kota Banjar. Kini, benda tersebut sudah ditetapkan sebagai aset cagar budaya yang keberadaannya dilindungi oleh negara. Foto: Entang Saeful Rohman/HR
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Sebuah timbangan kuno bekas peninggalan jaman Belanda, kini keberadaannya tersimpan rapih di Statsiun Kereta Api (KA) Kota Banjar. Benda yang menyerupai dan memang timbangan untuk mengukur berat kiloan barang ini, kekuatannya mencapai 500 kg timbangan kasar.
Menurut seorang petugas PT. KAI Statsiun Kereta Api Kota Banjar, Lex, benda kuno tersebut merupakan salah satu aset yang dimiliki oleh PT. KAI Kota Banjar dan menjadi salah satu aset langka dan kini menjadi cagar budaya bangsa.
Lex juga menjelaskan, timbangan atau kiloan kuno ini tingginya sekitar 1.5 meter dan memiliki beban sangat berat, karena semuanya terbuat dari besi. Namun, menurut Lex, barang siapa yang merusak merubah atau memindahkan barang cagar budaya ini, bisa dikenakan undang undang nomor 11 tahun 2010. “ Karena barang kuno ini dilindungi keberadaannya oleh negara, “ imbuhnya, kepada HR, Sabtu (26/7).
Lex menambahkan, timbagan kuno ini sengaja disimpan di luar oleh PT. KAI Kota Banjar. Hal itu dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan secara tidak langsung kepada masyarakat. pula kepada para penumpang kereta api bahwa timbangan kuno itu adalah barang yang bernilai sejarah bagi perjalanan bangsa ini.
Dari pantauan HR, benda kuno peninggalan penjajah Belanda itu masih terawat dengan baik. Timbangannya pun sebenarnya masih bisa difungsikan. Hanya, setelah barang itu ditetapkan sebagai benda cagar budaya bersejarah, timbangan itu sudah tidak digunakan lagi, hanya sekedar dijadikan pajangan semata.
Menurut cerita, timbangan itu pada zaman dulu selalu digunakan untuk menimbang barang penumpang, karena tiket kereta saat itu tidak hanya diberlakukan kepada orang, tetapi barang bawaan penumpang pun dikenakan tarif sesuai berat barangnya. Hanya, setelah tarif kereta api hanya diberlakukan kepada orang saja, timbangan itu pun tidak digunakan lagi. (Ntang/R2/HR-Online)