Foto Ilustrasi
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Ikan gurami (Oshpronemus gouramy, Lacepede) merupakan ikan asli Indonesia dan berasal dari perairan Jawa Barat (Jabar). Ikan ini merupakan salah satu komoditi perikanan air tawar yang cukup penting.
Permintaan ikan guramicukup besar meski harganya relatif tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar lain seperti ikan mas, nila, tambakan dan tawes. Ikan guramimerupakan salah satu sumber protein tinggi.
Bagi masyarakat umum, ikan ini dipandang sebagai salah satu ikan bergengsi dan biasanya disajikan pada acara-acara penting. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila ikan gurami menjadi salah satu komoditi unggulan di sektor perikanan air tawar.
Kabupaten Ciamis sendiri dikenal dengan produsen ikan gurami khas (gurami Soang). Namun saat ini kenyataan berkata lain. Bibit sebar Ikan gurami Soang di Balai Benih Ikan (BBI) Ciamis jumlahnya kian menurun. Padahal ikan Gurami ini banyak dibutuhkan sebagai konsumsi masyarakat.
Berbeda halnya dengan ikan Nila. Jumlahnya justru melambung. Kenyataan tersebut diutarakan pihak BBI Ciamis, karena budidaya Ikan Gurami tersebut membutuhkan waktu lebih lama dibanding budidaya ikan Nila.
Masih menurut pihak BBI, penyebab lain dari menurunnya benih Sebar Gurami soang, yaitu adanya keengganan dari masyarakat untuk membudidayakan ikan Gurami. Alasannya karena ikan Gurami lebih rentan kena terhadap penyakit dibanding Nila atau ikan lainnya seperti Mujair.
Data dari BBI Ciamis, pada Bulan Januari 2013, jumlah larva ikan Nila sebanyak 216.200 ekor. Sementara jumlah Larva ikan Mas sebanyak 2.500 ekor dan Larva ikan Gurami hanya berkisar 60.000 ekor.
“Pemerintah harus segera pecahkan permasalahan kelangkaan budidaya dan produksi Gurami Ciamis ini. Soalnya, pamor Gurami Ciamis ini sudah sampai hingga ke seantero Nusantara,” ujar Direktur LSM Citra Galuh Mandiri (CGM), Ir. Hery Hernawan, beberapa waktu lalu.
Hery menuturkan, Gurami Soang khas Ciamis harus dijadikan ikon budidayaan ikan di Ciamis. Mengingat, akar kesejarahan budidaya ikan air tawar di Ciamis justru didominasi oleh ikan Gurami.
“Tempo dulu, mencari Gurami di Ciamis tidaklah sulit. Sekarang, kok terlihat langka,” paparnya.
Kasubag BBI Ciamis, Ir. Elan Koswara, ketika dikonfrimasi HR, mengakui, usaha budidaya ikan gurami di masyarakat mulai menurun. Alasannya, karena masyakat kesulitan dalam menjalankan usaha budidaya tersebut. Terlebih ketika menghadapi kendala, ikan gurami diserang penyakit.
“Mindset atau cara pandang masyarakat sendiri dalam membudidayakan Gurami saat ini agak sulit dibanding budidaya ikan lainnya,” kata Elan pekan lalu.
Lebih lanjut, Elan menyebutkan, cara pandang masyarakat untuk membudidayakan Gurami hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan pribadi, bukan untuk dijual-belikan. “Umumnya begitu, jadi sulit untuk dikembangkan,” katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Budidaya Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Ciamis, Darwan, mengungkapkan, jumlah penurunan ikan gurami ini bukan karena ada program pembenihan ikan Nila dari propinsi.
“Program dari Jawa Barat harus diserap juga oleh Daerah. Akan tetapi, kami tidak diskriminatif, pembudidayaan ikan Gurami tetap kami lakukan,” pungkasnya. (DK/Koran-HR)