Padaherang, (harapanrakyat.com),- Meski sudah mendapat penghargaan tropy bergilir dalam Festival Karya Petani Bidang Garapan Padi Apung, Pada Hari Krida Pertanian (HKP) ke 41 di Sidamulih, Kelompok Taruna Tani Mekar Bayu, tidak diikutkan dalam Festival Karya Petani tingkat Propinsi yang digelar dua pekan lalu di Bandung.
“Saya bangga, Taruna Tani Mekar Bayu bisa berkarya dan berinovasi, membuat sawah atau padi Apung untuk menjawab persoalan banjir yang terjadi di pesawahan Padaherang. Tapi sayangnya, metode dan karya tersebut kurang mendapat dukungan dari Pemkab Ciamis,” ungkap Kepala BP3K Kecamatan Padaherang, Drs. Endang Priatna, belum lama ini.
Endang mengatakan, prestasi yang ditorehkan Taruna Tani Mekar Bayu perlu diapresiasi. Alasannya, Taruna Tani itu sudah mengkaryakan pikiran dan inovasinya untuk pengembangan pertanian di lahan yang selalu terkena dampak banjir.
Kepada HR, Endang mengaku, pihaknya sudah meminta kepada Ketua Taruna Tani Mekar bayu untuk melakukan persiapan, untuk menjadi kontingen atau wakil Ciamis di tingkat Propinsi Jawa Barat.
Ketua Taruna Tani Mekar Bayu, Tahmo Cahyono, membenarkan, sempat dihubungi Kepala BP3K untuk melakukan persiapan bila dipanggil Pemkab Ciamis, mewakili ke tingkat Propinsi. “Sayangnya, tidak jadi. Meski begitu, itu bukan persoalan bagi kami. Yang penting, upaya kami mengatasi banjri dengan metode sawah apung bisa mendapat dukungan dari semua pihak,” katanya.
Lebih lanjut, Tahmo berharap, semua pihak membantu memikirkan pengembangan padi apung, untuk mengatasi masalah banjir yang selama ini menjadi kendala para petani di wilayah Padaherang.
Tahmo menambahkan, Taruna Tani Mekar Bayu pernah mengikuti lomba Pengamatan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (PPOT) tingkat Propinsi, dan meraih juara 2 mewakili Tasikmalaya. Sedangkan untuk pengembangan padi ataus awah apung, taruna tani masuk dalam nominasi ekspos program Pelangi Nusantara pada Stasiun TV Nasional .
Menanggapi ketidak-ikutsertaan Taruna Tani Mekar bayu dalam Festival Karya Petani Tingkat Propinsi, Perwakilan BP4K Ciamis, Ruslan, mengatakan, penunjukkan dan penyertaan Petani beprestasi dalam lomba tingkat propinsi merupakan kewenangan Dinas Pertanian.
“Perlu saya luruskan, dalam permasalahan ini BP4K Ciamis tidak ikut campur, untuk memili dan mengirim utusan ke tingkat Propinsi. Itu urusannya Dinas Pertanian,” tandas Ruslan.
Namun, hingga berita ini diturunkan, HR belum berhasil mendapatkan tanggapan dari pihak Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis. (Mad/Koran-HR)