Deretan umbul-umbul dan bendera yang dijajakan Iwa Kustiwa, seorang pedagang musiman, terlihat berjejer di Jl. Tentara Pelajar. Foto : Hendra Irawan/HR
Banjar, (harapanrakyat.com).-
Meski perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang ke-68 masih jauh, namun di Kota Banjar, pedagang musiman berupa bendera dan umbul-umbul mulai menggelar dagangannya.
Seperti terlihat di Jl. Tentara Pelajar, tepatnya di sekitar tugu pahlawan, Minggu (21/7), Iwa Kustiwa (63), seorang penjual bendera dan umbul-umbul berbagai ukuran sudah menjajakan dagangannya sejak beberapa hari lalu.
“Memang masih jauh ke bulan Agustus, tapi tidak ada salahnya dijajakan dari sekarang. Siapa tahu pada peringatan HUT RI tahun ini pendapatan saya bisa meningkat disbanding tahun kemarin. Karena kalau tahun ini peringatan 17 Agustus di luar bulan Ramadhan, sehingga perayaannya akan lebih semarak,” tuturnya, berharap.
Iwa mengaku, dirinya menjadi pendagang bendera musiman sudah dijalaninya sejak peringatan tahun 2003. Sebelumnya dia bekerja sebagai sopir truk di salah satu perusahaan swasta. Namun, karena usianya semakin lanjut, maka dia pun memilih menjadi pedagang musiman.
“Jadi saya sudah cukup lama menjadi pedagang bendera musiman. Alhamdulillah penghasilan lebih banyak dari jualan bendera dibandingkan saat saya menjadi supir. Biasanya memang sok marema, apalagi pas tanggal 16 Agustusnya. Kalau sekarang mah masih sepi pembeli. Mudah-mudahan nanti kalau sudah masuk bulan Agustus ramai pembeli,” tutur Iwa yang mengaku dagangannya dipasok dari daerah Garut.
Menurutnya, dengan modal awal sebesar Rp.6 juta, pada setiap menjelang perayaan HUT RI, Iwa mampu meraup keuntungan dari penjualan bendera dan umbul-umbul hingga mencapai Rp.3,2 juta.
Setiap musimnya dia bisa menghabiskan sampai 40 kodi bendera dan umbul-umbul. Biasanya, dagangan yang dijajakan Iwa mulai diburu pembeli dari tanggal 1-16 Agustus. Tapi, sudah hampir dua tahun kebelakang hal seperti itu tidak dirasakannya lagi.
Iwa juga mengaku, dalam menawarkan harga barang dagangannya itu semua tergantung pada ukuran. Harga yang ditawarkan pun terkadang mengalami penurunan sesuai dengan harga tawaran dari calon pembeli.
“Untuk bendera ukuran paling kecil dijual seharga 1.500 rupiah, sedangkan bendera ukuran paling besar harganya 30 ribu rupiah. Biasanya yang mulai laku itu umbul-umbul, sebab suka ada pembelian dengan jumlah besar untuk kebutuhan di satu RT. Saya berharap mudah-mudahan bisa mengulang lagi masa-masa dulu, dimana saya dapat keuntungan besar,” pungkas Iwa. (HND/R3/HR-Online)