Padaherang, (harapanrakyat.com),- Memasuki hari ke dua pencairan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), ratusan warga dari tiga desa yang hari ini dijadwalkan mengambil bantuan BLSM di Kantor Pos Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran, Kamis (4/7), harus berebut dan berdesak-desakan.
Pasalnya, pintu loket untuk pembagian BLSM hanya di buka dua pintu oleh pihak kantor pos, sementara jumlah penerima bantuan pengalihan subsidi BBM untuk rakyat miskin ini, membludak.
Akibatnya, seorang nenek warga Dusun Sindangherang, Desa Padaherang harus terbaring di bangku yang disediakan di areal kantor pos. Nenek itu sempat pingsan saat mengantri selama dua jam. Nenek itu pun kondisinya sedang sakit dan dia memaksakan pergi demi mendapat bantuan dari pemerintah ini.
Selain itu, ada juga warga yang marah-marah akibat berdesakan dan antrian yang tidak teratur saat pembagian bantuan tersebut. Petugas Kantor Pos Padaherang pun terlihat kelabakan melayani penerima bantuan yang jumlahnya melebihi kapasitas areal kantor pos tersebut.
Iroh, nenek yang sempat pingsan, warga Desa Sindangherang, Kecamatan Padaherang, mengaku sudah sejak pagi menunggu giliran untuk dipanggil. Namun sudah dua jam mengantri, tetapi belum juga kebagian pembagian bantuan BLSM. “Kebetulan saya sedang sakit, ini juga memaksakan pergi ke sini. Tadi ketika 2 jam mengantri dan berdesak-desakan, saya tidak kuat dan sempat pingsan,” ujarnya.
Sementara menurut Kepala Kantor Pos Kecamatan Padaherang, Yayan, jumlah keseluruhan yang menerima bantuan BLSM untuk satu kecamatan sebanyak 4.325 jiwa. “Untuk pembagian di Kecamatan Padaherang dari 14 desa yang ada, kita jadwal pembagiannya dalam waktu 4 hari,” ujarnya, kepada HR, Kamis (4/7).
Sementara itu, dari informasi yang dihimpun HR, kuota 4.345 jiwa itu sangat jauh di bawah harapan. Karena data yang tercatat di setiap desa berbeda dengan data yang ada di kantor pos. Selain itu, tidak sedikit warga yang benar-benar miskin tidak menerima bantuan pemerintah ini. (ntang/R2/HR-Online)