Tumpukan sampah setiap liburan Lebaran kerap meningkat seiring lonjakan wisatawan yang berlibur di objek wisata Pangandaran. Foto: Dok HR
Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Membludaknya jumlah pengunjung saat liburan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri mendatang akan berdampak terhadap menggunungnya sampah dan limbah di kawasan pantai dan obyek wisata di Pangandaran.
Penghasil limbah terbesar adalah hotel, restoran besar, para pedagang serta para pengunjung. Oleh karena itu, perlu penanganan serius dari pihak pemerintah, dalam hal ini Dinas Cipta Karya Kabupaten Pangandaran untuk mengatasi masalah ini.
Hal itu diungkapkan oleh salah seorang pengurus DMO (Destination Management Organization), Andis Sose kepada wartawan, Jum’at (19/7). Andis menambahkan, berkaca pada pengalaman tahun-tahun lalu, momentum Idul Fitri merupakan salah satu momentum liburan yang mengundang banyak sekali wisatawan lokal ke Pangandaran.
“Dengan banyaknya pengunjung, otomatis, sampah dan limbah pun sangat banyak. Kami dari DMO hanya sekedar membantu pemerintah terkait. Adapun eksekusi di lapangan dalam mengatasi dampak buruk menggunungnya sampah di lapangan adalah tanggungjawab Dinas Cipta Karya dan Dinas Pasriwisata. Pihak-pihak ini harus selalu berkioordinasi agar masalah lingkungan ini dapat diatasi sesegera mungkin,” katanya.
Andis menambahkan, selama ini UPTD Cipta Karya dan Dinas Pariwisata kurang berkoordinasi dengan baik, sehingga setiap akhir lebaran, sampah terkesan dibiarkan menggunung dalam tempo yang lama.
Saat dikonfirmasi, Dinas Cipta Karya Kabupaten Pangandaran mengaku akan serius dalam menanani persoalan sampah pada Idul Fitri mendatang. Namun, kendala yang dihadapi Dinas Cipta Karya saat ini adalah kurangnya armada pengangkut sampah yang hanya 4 unit. Itu pun yang beroperasi hanya 3 unit karena yang 1 unit kondisinya rusak. Sementara itu, idealnya kendaraan kontainer yang dibutuhkan untuk mengangkut sampah pada saat lebaran adalah sebanyak 10 unit.
“Hal ini akan menyebabkan masalah di lapangan. Kami perlu bekerja ekstra keras pada lebaran nanti karena kami pun tidak mau masyarakat Pangandaran terkena dampak negatif dari menggunungnya sampah di kawasan wisata. Apalagi Pangandaran saat ini sudah menjadi Kabupaten, kendala yang dihadapi akan semakin sulit karena tidak adanya bantuan armada dari Ciamis,” kata salah seorang staf pelaksana armada limbah sampah Dinas Cipta Karya Kab. Pangandaran, Keri kepada wartawan, Jum’at (19/7).
Keri menambahkan, pihaknya sangat was-was dengan minimnya armada truk pengangkut sampah tersebut. Karenanya, untuk menghindari penumpukan sampah di areal pangkalan kontainer, Dinas Cipta Karya, menambah fasilitas tangga kontainer setinggi 1,5 meter.
“Fungsinya agar mobil pengangkut sampah langsung memindahkan sampah tersebut langsung ke kontainer sebelum dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) I desa Purbahayu, jadi tidak ditumpuk di tanah seperti belakangan ini,” ujarnya.
Untuk setingkat kabupaten, kata Keri, Dinas Cipta Karya idealnya memiliki sepuluh armada kontainer sampah dan limbah. Karenanya, pihaknya pun meminta bantuan dan kerjasama dari pihak DMO Pangandaran yang sudah lama terjalin.
“Untuk mengantisipasi peningkatan limbah saya mengharapkan bantuan dan kerjasama dengan pihak Dinas Pariwisata dan DMO Pangandaran yang sudah lama terjalin untuk menangani sampah di wilayah Pantai Pangandaran,” tambahnya.
Selain itu, Keri pun berharap, para wisatawan yang datang ke Pangandaran bersikap bijak dalam membuang sampah. Usahakan untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. Kebiasaan baik membuang sampah pada tempatnya adalah pekerjaan sederhana namun berdampak positif terhadap pemeliharaan lingkungan. (Syam/Koran-HR)