Ciamis,(harapanrakyat.com),- Perhimpunan Orangtua Penderita Thalasemia (Popti) Kabupaten Ciamis mengeluhkan minimnya persediaan (stok) darah. Akibat hal itu, orangtua penderita thalasemia terpaksa harus mencari pendonor.
Sekretaris Popti Ciamis, Udju Pantau, Senin (15/7), mengaku, dia terpaksa mencari pendonor darah, guna memenuhi kebutuhan transfusi darah kedua anaknya yang saat ini menderita Thalasemia.
”Memang setiap bulan puasa, hal seperti ini selalu terjadi. Orang tua terpaksa harus mencari pendonor. Apalagi satu dari anak saya golongan darahnya (AB), dan biasanya itu sulit. Dulu saya kesana kemari mencari pendonor, dapat-dapat tukang becak, dan darahnya itu dibeli,” ujarnya.
Udju berharap, ada solusi untuk mengantisipasi kebutuhan persediaan darah bagi para penderita Thalasemia. Karena jika tidak, imbuh dia, orang tua dari penderitan thalasemia akan kelabakan mencari pendonor.
Di tempat terpisah, Kepala TU Palang Merah Indonesia (PMI), Tete, membenarkan stok darah di PMI Ciamis juga sedang minim. Dia menyebutkan, stok darah yang ada meliputi darah golongan A 8 labu, sedangkan untuk darah olongan B, O dan AB kosong.
Menurut Tete, di bulan puasa, kegiatan atau acara donor tidak digelar, sehingga belum ada tambahan persediaan darah di PMI. Selain itu, di luar kegiatan juga jarang ada sukarelawan yang mendonorkan darahnya.
”Untuk memenuhi kebutuhan transfusi bagi penderita Thalasemia, kami intruksikan agar mencari pendonor dari kerabat terdekat. Dan kalau sudah ada, tinggal menghubungi PMI,” katanya.
Tete menambahkan, PMI sebetulnya sudah mempersiapkan persediaan darah untuk kebutuhan di bulan puasa, namun di luar dugaan permintaan cukup banyak, sehingga stok darah di PMI kehabisan.
”Di hari-hari biasa kebutuhan darah mencapai 600-700 labu perbulannya. Sedangkan untuk kebutuhan di bulan Ramadhan paling sekitar 400 labu, itu pun kita masih kekurangan,” pungkasnya. (dsw/Koran-HR)