Jasad Nenek Rukayah (70), warga Desa Tanjungkerta, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, yang tewas terjebak banjir di dalam rumahnya, saat akan disemayamkan di pemakaman umum kampung Kopeng Panumbangan, Kamis (25/7). Foto: Eli Suherli/HR
Panumbangan,(harapanrakyat.com),-
Banjir akibat meluapnya Sungai Citanduy yang melanda Kecamatan Cihaurbeuti dan Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis, Kamis dini hari (25/7), ternyata memakan korban jiwa. Seorang nenek bernama Rukayah (70), warga Desa Tanjungkerta, Kecamatan Panumbangan, ditemukan tewas dalam kondisi mengambang di dalam rumahnya.
Menurut warga setempat, Pendi, ketika banjir menerjang kawasan Panumbangan, Kamis dini hari (25/7), Rukayah, nenek yang sudah lanjut usia itu terjebak banjir di dalam rumahnya, Karena, ketika ditemukan warga, korban berada di dalam rumahnya dengan posisi terlungkup.
“Korban tinggal sendirian di rumahnya, sehingga ketika banjir menerjang, korban tidak sempat menyelamatkan diri, tidak seperti halnya warga lain yang lari ke luar rumah mencari tempat yang aman,” ungkapnya
Menurut Pendi, yang pertama kali menemukan korban adalah anaknya. Ketika itu anaknya khendak melihat kondisi ibunya, pada Kamis pagi (25/7) sekitar pukul 05. 00 WIB. Namun saat masuk ke rumah, ternyata ibunya sudah dalam keadaan tidak bernyawa dengan kondisi mengambang.
”Saat melihat ibunya meninggal dalam kondisi mengambang, anaknya langsung berteriak minta tolong kepada warga,” katanya.Pendi juga mengatakan, korban langung disemayamkan di kampung Kopeng Panumbangan yang lokasinya aman dari banjir.
Selain merenggut 1 korban jiwa, banjir yang melanda Kecamatan Panumbangan pun telah menenggelamkan ratusan hektar sawah dan ratusan rumah milik warga.
Sementara dari informasi terakhir, warga di Desa Kertaraharja Kecamatan Panumbangan tengah dievakuasi oleh sejumlah tim relawan dan gabungan TNI/Polri. Selain daerah itu hingga malam ini masih terendam banjir, juga dikabarkan adanya peningkatan debit air di Sungai Citanduy yang berada di daerah itu. Warga pun mengungsi karena ditakutkan terjadi banjir susulan. (es/R2/HR-Online)