Ciamis,(harapanrakyat.com),- Warga Cibuntu Kelurahan Kertasari, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, menolak pembangunan tower seluler yang akan dibangun di daerah tersebut. Penolakan itu disebabkan karena pihak perusahaan operator telekomunikasi XL kurang melakukan koordinasi dan sosialisasi kepada warga setempat.
Seorang Tokoh Pemuda Cibuntu, Mulya, ketika ditemui HR, Kamis (4/7), mengatakan, tidak adanya koordinasi dan sosialisasi dari pihak perusahaan membuat warga merasa tidak dihargai. Di samping itu, apabila tower tersebut dipaksakan berdiri tanpa ada jaminan dari perusahaan, ditakutkan jika di kemudian hari terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, tidak ada yang bertanggung jawab.
“Jangankan kepada warga, ke pihak kelurahan pun tidak ada koordinasi. Sementara resiko dari pendirian tower ini kemungkinannya banyak, seperti persoalan radiasi yang bisa berefek terhadap kesehatan warga, dan jaminan kekokohan tiang tower apakah kuat atau tidak. Kalau seandainya tower itu roboh dan mengenai rumah warga, lantas siapa yang bertanggung jawab?” tegasnya.
Mulya melanjutkan, meski sudah ada persetujuan dari pemilik tanah, akan tetapi warga lain yang ada di dalam radius tower tersebut belum pernah diajak bicara. “Apabila mendirikan tower yang seenaknya seperti ini, tanpa adanya jaminan keselamatan warga, kami tetap akan menolak sampai kapanpun,” tandasnya.
Mulya juga menegaskan, apabila pembanguan tower akan dilanjutkan, pihak perusahaan harus melakukan musyawarah terlabih dahulu dengan warga sekitar dan pihak Kelurahan Kertasari. “Jangan mentang-mentang sudah mendapat izin dari pemilik tanah, sementara warga sekitar tidak diajak bicara sama sekali,” imbuhnya.
Sementara Bagian Operasional Sarana Tunas Provaider (STP) Perusahan XL Wilayah Priangan Timur, Danes, ketika dikonfirmasi HR, Kamis (4/7), mengaku sudah menempuh aturan normatif termasuk melakukan koordinasi dengan pemilik tanah dan juga warga di sekitar radius.
“Jika warga saat ini menolak, mungkin ada kesalahan koordinasi yang dilakukan pihak kami. Kami pun akan mencoba kembali melakukan musyarawah dengan warga agar pembanguan tower ini bisa segera terlaksana, karena sudah ada persetujuan dari pemilik tanah,” ungkapnya.
“Kami pun siap membuat kesepakatan terkait jaminan keamanan tower ini, termasuk memberikan konvensasi kepada warga yang berada di dalam radius atau yang berdekatan dengan pembangunan tower,” pungkasnya. (es/R2/HR-Online)