Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jabar, Irwan K. Soedrajat, saat meninjau saluran irigasi di Kampung Ciheras, Desa Selacai, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Rabu (31/7). Foto: Heri Herdianto/HR
Cipaku, (harapanrakyat.com),-
Aliran air dari irigasi yang cukup baik dan tidak pernah kering meski saat musim kemarau, membuat Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, cocok untuk dijadikan pusat pembudidayaan ikan tawar yang berkualitas baik.
Hal itu diungkapkan Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jabar, Irwan K. Soedrajat, saat menggelar reses di Kampung Ciheras, Desa Selacai, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Rabu (31/7).
Saat melakukan pantauan ke sejumlah kolam ikan dan irigasi di daerah tersebut, politisi Partai Demokrat ini, mengatakan, daerah Cipaku cocok untuk dijadikan pusat pembudidayaan ikan tawar di Ciamis, karena memiliki dua anak sungai yang aliran airnya sangat baik, yaitu Sungai Cikadongdong dan Sungai Neglasari.
“Dengan memiliki potensi ini, tinggal pengembangannya saja yang harus digali, sehingga daerah ini benar-bener menjadi pusat pembudidayaan ikan tawar di Ciamis,” kata Irwan.
Menurut Irwan, dalam rangka mendorong pengembangan pembudidayaan ikan tawar di desa ini, melalui anggaran yang dikucurkan Pemprov Jabar, sudah melakukan perbaikan infrastruktur irigasi perairan di sungai tersebut pada tahun 2012 lalu. ” Makanya, saya ingin memantau langsung sejauh mana fungsi irigasi sungai Cikadongdong yang sudah direhab tersebut,” kata Iwan.
Irwan juga mengatakan, kucuran dana dari Pemprov Jabar dalam memperbaiki irigasi sungai tersebut, semata-mata untuk mendorong kemajuan perekonomian masyarakat melalui perbaikan irigasi sungai tersebut.
“Selain itu, kita juga memantau pekerjaan yang dilakukan pihak ketiga dalam membangun proyek irigasi ini. Karena jika pekerjaan proyek ini tidak baik, maka akan merugikan pemerintah dan masyarakat di sini,” ujar Irwan.
Sementara itu, petani ikan di daerah setempat, Ocih (60), mengatakan, dengan adanya irigasi Cikadongdong sangat membantu bagi petani ikan di daerahnya. Karena dengan debit air yang stabil mengairi kolam, sangatlah baik dan tidak pernah terjadi kekurangan pasokan air. Hanya, kendala yang terjadi saat ini, yakni tingkat produksi yang rendah.
“Kami saat ini sangat kewalahan sekali dengan permintaan yang banyak. Namun produksi kami tidak bisa memenuhi. Kami meminta pemerintah agar memberi bantuan untuk mengembangkan pembudidayaan ikan di daerah kami,” tutup Ocih. (Heri/R2/HR-Online)