Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Sebanyak 6 orang wisatawan mengalami luka sobek di bagian kakinya, akibat tersangkut duri kawat pembatas saat berenang di kawasan pantai barat Pangandaran, sekitar pukul 09.00 WIB, Senin (12/8). 6 orang wisatawan yang terluka itu langsung ditolong oleh petugas dari Pos TNI AU, Tim SAR Polair dan Balawista Pangandaran. Seluruh korban terluka langsung dilarikan ke Puskesmas untuk mendapatkan pertolongan medis
Dari data yang dihimpun HR, ke 6 orang wisatawan yang terluka tersebut bernama Wawan asal Margahayu Bandung, Yaris dan Arif asal Cimaragas Ciamis, Raihan asal Tasik dan Selviana asal Bekasi. Korban rata- rata mengalami luka sobek di bagian kakinya.
Danpos TNI AU Pangandaran, Kapten Dayat, mengatakan, awalnya hanya seorang anak yang terkena duri pembatas pantai. Namun saat dia menolong korban, malah sama terkena duri kawat dan mengalami sobek sampai 12 jahitan.
Menurut Dayat, setelah kecelakaan pertama yang membuat seorang anak terluka, kemudian secara bersamaan 5 orang wisatawan mengalami nasib serupa. Saat itu, sejumlah wisatawan tengah berenang tidak jauh dari posisi kawat pembatas. Namun, tiba-tiba datang ombak besar yang kemudian menghempaskan mereka ke daerah yang banyak kawat berduri.
Kontan saja, akibat mereka hilang keseimbangan akibat terhantam ombak, akhirnya mereka terjerambab dan membentur kawat duri pembatas dan akhirnya mengalami luka sobek. “Korban saat berenang terlalu dekat dengan kawat berduri, kemudian gelombak ombak besar menghempaskan mereka hingga terluka oleh kawat duri pembatas tersebut, “ imbuhnya.
Kecelakaan laut ini bukan pertama kali terjadi selama masa libur Lebaran kali ini. Sebelumnya, 2 orang tewas tergulung ombak, 13 wisatawan perahunya terbalik dan kecelakan ringan lainnya yang masih bisa tertolong. Sementara terakhir diperoleh informasi, ada seorang wisatawan bernama Wiwin, mengalami luka sobek akibat terkena baling-baling perahu nelayan.
Sejumlah kecelakaan laut tersebut, mayoritas diakibatkan dari wisatawan yang tidak mengindahkan intruksi dan larangan yang disampaikan oleh petugas Balawista melalui pengeras suara. Selain itu, gelombang ombak di pantai selatan Pangandaran saat ini tengah besar, yang dipengaruhi dari cuaca ekstrim yang melanda kawasan tersebut.
Sementara dari pantauan HR, dibangunnya kawat berduri pembatas tersebut, bertujuan untuk memisahkan kawasan pantai dengan kawasan cagar alam Pangandaran. Hal itu dilakukan agar para wisatawan yang khendak masuk ke kawasan cagar alam mau membeli tiket. (Ntang/R2/HR-Online)