Foto Ilustrasi
Banjar, (harapanrakyat.com).-
Keberadaan kereta wisata atau lebih dikenal dengan sebutan Odong-odong mobil, kini dikeluhkan sejumlah warga yang tinggal di daerah Balokang, Kec/Kota Banjar. Pasalnya, odong-odong yang beroperasi ke daerah tersebut mulai sore hingga malam hari itu, dianggap mengganggu jadwal anak-anak mengaji di mesjid, maupun belajar di rumah.
Salah seorang warga yang namanya enggan dikorankan, mengatakan kepada HR, Minggu (25/8), bahwa Odong-odong mobil dengan rute Stasiun Karang Pucung-Sukarame-Terminal Banjar, dalam pengoperasiannya terkesan kurang mengenal waktu.
Untuk itu, warga berharap agar kereta wisata yang diminati anak-anak itu hanya beroperasi sore hari saja. Kalau pun sampai malam, harus pada saat malam Minggu atau hari libur sekolah, sehingga tidak mengganggu jadwal anak-anak mengaji di mesjid maupun belajar di rumah.
Pendapat serupa dikatakan warga Balokang lainnya, Wanto (45). Menurut dia, dengan adanya Odong-odong mobil, semangat belajar anaknya jadi menurun karena lebih tertarik ingin naik kendaraan tersebut.
“Memang jadi dilemma. Di sisi lain dengan adanya Odong-odong daerah sini jadi ramai. Tapi di sisi lainnya anak-anak jadi malas belajar. Seharusnya kan kalau sore sampai Magrib itu jadwal mengaji ke mesjid, dan malamnya jadwal belajar di rumah,” kata Wanto.
Sementara itu Elon (44), warga Karang Pucung, meminta kepada pengelola agar odong-odong dioperasikan pada sore hari saja, dan di hari libur pun harus pagi hari agar kegiatan mengaji yang sudah rutin dilakukan anak-anak tidak terganggu.
“Kemudian, kalau pengoperasiannya sore hari, mulainya setelah sholat Ashar sampai jam 5 sore. Sebab, selama ini masih ada Odong-odong mobil yang beroperasi, meskipun adzan Magrib berkumandang. Makanya anak-anak yang seharusnya ke mesjid, malah berada dalam odong-odong,” kata Elon. (HND/Koran-HR)