Oyoh, salah seorang warga, tampak tengah mencuci pakaian di tempat pemandian yang ada di kawasan Situ Leutik. Sumber air di lokasi tersebut tidak pernah surut walaupun saat musim kemarau. Foto: Pepep Riswanto Akbar/HR
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Saat musim kemarau seperti sekarang ini, keberadaan sumber mata air di kawasan Situ Leutik, Desa Cibeureum, Kec/Kota Banjar, dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti mandi, cuci, dan air untuk memasak.
Oyoh, salah seorang warga Dusun Pasirnagara, mengatakan, setiap pagi dan sore hari, tempat pemandian di sekitar sumber mata air di kawasan Situ Leutik tidak pernah sepi oleh warga.
“Sumber mata air di sini sangat bermanfaat bagi warga sekitar, terutama saat musim kemarau karena airnya tidak pernah surut. Bahkan, warga dari dua kampung, yaitu dari Dusun Pasirnagara dan Cibeureum, sudah rutin memanfaatkan sumber air ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tuturnya, saat dijumpai HR di lokasi tersebut, Senin (23/9), sekitar jam 14.30 WIB.
Namun, warga mengeluhkan dengan kondisi bangunan tempat pemandian maupun sumurnya yang sudah rusak. Bila dilihat tempat tersebut sudah tidak layak pakai. Bagian atapnya sudah tidak tampak.
Belum lagi kalau musim hujan, air dari Situ Leutik sering kali naik hingga menggenangi tempat pemandian. Warga pun terpaksa sering mandi di bagian selokannya.
“Warga sangat mengharapkan adanya bantuan perbaikan dari pemerintah untuk sumur yang tidak pernah kekeringan ini. Apa lagi kalau pemerintah memberikan mesin pompa agar air dapat dialirkan ke rumah-rumah, sehingga warga tidak jauh untuk mengambil air ke tempat ini,” harap Oyoh.
Sementara itu, dua warga lainnya, Acong dan Alan, mengatakan, bahwa Situ Leutik juga sering dimanfaatkan warga untuk mencari ikan dengan cara dipancing. Bahkan, bukan hanya warga sekitar saja yang datang, tapi ada pula warga dari luar Desa Cibeurum yang sengaja memancing untuk sekedar menghilangkan rasa penat.
“Dulu Pak Walikota sengaja ngawur lauk di Situ Leutik. Sampai sekarang masih ada, cuma tinggal sedikit karena sering dipancing oleh warga. Sebelum Pak Walikota selesai masa jabatannya, kami menginginkan agar Pak Wali ngawur lauk deui, sebab itu juga bermanfaat buat keseimbangan ekosistem di Situ Leutik,” kata Acong. (PRA/Koran-HR)