Ismi Maulana, korban pelemparan bom molotov, mengalami luka bakar di bagian leher dan telinga. Foto: Dokumentasi HR
Kawali, (harapanrakyat.com),-
Adep (55), orang tua Imat (18), salah satu terduga pelaku pelemparan bom molotov di Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, mengaku shock ketika mendengar anaknya terlibat kasus tersebut. Namun, dia menyakini bahwa anaknya hanya sekedar ikut-ikutan dan bukan sebagai otak atau pelaku utama aksi kejahatan tersebut.
“Anak saya hanya disuruh mengambil botol minuman dari rumah Ang alias Abah. Sedangkan pelaku pelemparan bom molotov ini adalah Ang dan Om,” ujar Adep, saat ditemui HR, di Mapolsek Kawali, Minggu (20/10) malam.
Menurut Adep yang juga warga Dusun Banjarwaru, Desa Kawali, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis ini, berdasarkan pangakuan dari anaknya, bahwa Ang dan Om merupakan otak dari aksi kejahatan tersebut. “Kedua orang itu sebagai peracik, perencana sekaligus pelaku,”tegasnya.
“Anak saya hanya sekedar mengambil botol yang berisikan bensin. Dia melakukan itu karena dipaksa. Setelah botol diambil dari rumah Ang, langsung diberikan kepada Ang dan Om,” jelas Adep menambahkan.
Sebelumnya, enam dari lima orang pelaku pelemparan bom molotov yang terjadi di depan SD Negeri 1 Kawali dan melukai 4 pelajar SMP, di Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Sabtu (12/10) lalu, ternyata menyerahkan diri ke Mapolsek Kawali, Minggu (20/10). Sementara satu orang pelaku berinisial Om, belum menyerahkan diri. Orang yang diduga sebagai otak pelemparan bom molotov itu, kini masih berstatus buron.
Meski pelaku saat ini sudah ditahan, namun polisi belum menetapkan mereka sebagai tersangka. Kelima pelaku yang rata-rata remaja ABG tersebut, kini masih berstatus saksi. Diperoleh informasi pula bahwa keenam pelaku adalah warga Kecamatan Kawali, Kabupaten.Ciamis. Mereka juga merupakan anggota perkumpulan geng motor. (Dji/R2/HR-Online)