Sumur tua peninggalan Belanda di Desa Tanjungsari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis ini, kondisinya tidak terawat tapi masih dimanfaatkan oleh warga setempat, karena airnya belum pernah surut meski musim kemarau. Foto: Entang Saeful Rachman/HR
Banjarsari. (harapanrakyat.com),-
Siapa menyangka, wilayah Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis ternyata menyimpan segudang jejak sejarah keberadaan masa penjajahan Belanda. Peninggalan itu ternyata masih dimanfaatkan oleh warga.
Peninggalan tersebut, yaitu sebuah sumur tua yang berada di bangunan rumah tua, yang sementara ini dijadikan sebagai balai Desa Tanjungsari. Meski terlihat biasa dan kurang mendapat perawatan, ternyata sumur itu usianya sudah mencapai ratusan tahun.
Konon ceritanya, sumur beraksitektur Belanda itu merupakan satu-satunya sumur yang paling bagus. Selain itu, meski dilanda kemarau panjang, sumur itu tetap mengeluarkan air yang melimpah.
Sesuai penuturan Lukman Nurhakim (54), pegawai Desa Tanjungsari, Kecamatan Banjarsari, kepada HR, pekan lalu, sumur itu dibuat sekitar tahun 1912. Sumur yang memiliki kedalaman sekitar 50 meter ini juga diberi nama Sumur Tanjung.
Arsitektur Belanda yang membuat takjub, kata Lukman, yakni penataan batu-bata pada sumur tidak disertai dengan polesan semen. Meski begitu, kondisinya masih kuat dan kokoh. Padahal, sumur itu juga jarang mendapatkan perawatan dari ahli warisnya.
Dari sejumlah literature yang berhasil dihimpun HR, selain menjadi saksi bisu peristiwa atau sejarah masa lalu, ada kemungkinan sumur peninggalan Belanda itu merupakan sumur bekas pengeboran minyak mentah.
Namun demikian, perlu ada kajian yang lebih lanjut untuk mengetahui kebenaran itu. Di samping itu, diperlukan juga kajian sejarah tentang maksud dan tujuan dari pembuatan sumur yang dilakukan oleh Belanda di Negara ini. (Ntang/R4/HR-Online)