Para demonstran yang terdiri dari para pedagang dan elemen mahasiswa, terlibat aksi dorong. Sementara itu, Humas DAOP Bandung ditolak demonstran saat akan memberikan penjelasana. Photo : Deni Supendi/HR
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam mahasiswa peduli pedagang asongan, bersama para pedagang asongan yang biasa mangkal di Stasiun Kereta Api (KA) Banjar, Jawa Barat menggelar aksi, menuntut agar Kepala Stasiun membiarkan para pedagang tetap berjualan disana.
Karena kondisi yang panas, kegiatan aksi itu akhirnya diwarnai kericuhan, gara-garanya Kepala Stasiun tidak kunjung menerima para demonstran. Tidak hanya itu, kata-kata kotor pun akhirnya keluar dari para demonstran.
“Sampai kapan pun, kami akan tetap menuntut pihak Stasiun KA Banjar, memberikan keleluasaan kepada pedagang asongan agar mereka dapat berjualan di areal Stasiun,” ungkap Wahidan, Aktifis PMII Sangkuriang Kota Banjar, Rabu (27/11).
Aksi yang dimulai sejak pukul 10.30 pagi dan melibatkan puluhan pedagang dan mahasiswa itu, membuat pihak stasiun bersiaga. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polres Banjar dan TNI, disiagakan untuk mengamankan kegiatan aksi tersebut. Saling dorong antara aparat dan demonstran pun tak terelakan, karena jumlah mereka cukup seimbang.
Sementara itu, pihak Stasiun KA Banjar, yang diwakili Humas DAOP Bandung, ketika akan memberikan keterangan, ditolak oleh demonstran, sebelum menyelesaikan penjelasannya. Begitu juga ketika Kepala Stasiun KA Banjar, akan menghadapi demonstran.
Akibat kata-kata kotor yang ditujukan demonstran kepada Kepala Stasiun Kota Banjar, pihak kepolisian dengan sigap langung mengevakuasinya. Dan tidak memberikan kesempatan kepada demonstran untuk bertemu dengan pihak Stasiun KA Banjar. (Deni/R4/HR-Online)