Inilah bayi malang hasil hubungan gelap antara kakek dan cucunya. Kini bayi tak berdosa itu dirawat di rumah Heni, warga Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis. Foto: Entang Saeful Rachman/HR
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Entah apa yang ada dipikiran Mus (58), seorang perangkat Desa Purwadadi, Kecamatan Purwadadi Kabupaten Ciamis. Kakek yang dikenal santun dan taat beragama ini, ditambah posisinya sebagai Kaur Kesra di kantor desa tersebut, tega menghamili seorang siswi SMP yang tak lain adalah cucunya sendiri.
Dari informasi yang dihimpun HR, Sabtu (9/11), cucu yang dihamili sang kakek ini berinisial Fit (15), seorang siswi kelas II di SMP Negeri 1 Purwadadi. Kini, Fit harus menanggung malu ketika di usia belianya sudah melahirkan seorang bayi laki-laki dari hasil hubungan gelap dengan kakeknya sendiri.
Kini Fit diungsikan di rumah seorang dukun beranak yang merawatnya setelah proses persalinan. Rumah dukun beranak tersebut berada di daerah Padaemut Desa Kertajaya, Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis. Namun, HR tidak berhasil menemui Fit, karena ketika mengunjungi rumah dukun beranak tersebut, pihak keluarga Fit langsung mengusir kedatangan wartawan.
Menurut sumber HR, Fit melahirkan bayinya di kamar mandi di sebuah klinik umum di Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis. Saat itu, Fit bermaksud memeriksakan kandungannya, menyusul kondisi badannya lemah di saat hamil tua. Tanpa diduga, ternyata Fit malah melahirkan saat menunggu bagian pemeriksaan bidan.
Lahirnya seorang bayi dari hasil hubungan gelap antara kakek dan cucunya ini membuat geger warga Dusun Ciawitali, Desa Purwadadi, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis. Di daerah itu-lah kakek dan sang cucu ini tinggal.
Warga setempat pun tidak menyangka si kakek berinisial Mus yang bekerja sebagai perangkat desa di kantor Desa Purwadadi ini berkelakuan bejat. Sebab, di lingkungan masyarakat dia dikenal berperilaku santun dan agamis. Bahkan, sang kakek ini sering mengisi pengajian di beberapa mesjid.
Wakil Kepala SMP Negeri 1 Purwadadi, Suseno, mengatakan, pihaknya sudah mengetahui kronologis yang dialami muridnya yang berinisial Fit. Namun, semenjak Fit dikabarkan mengandung anak, siswi itu sudah berinisiatif mengundurkan diri dari sekolahnya.
“Malah kita belum bertemu dengan Fit, karena dia sudah lama tidak masuk sekolah. Bahkan, ketika dia menyatakan keluar dari sekolah, kami belum mengetahui permasalahan yang dialaminya,” terangnya, kepada HR, Sabtu (9/11).
Suseno menambahkan, pihaknya mengetahui bahwa Fit tengah mengandung anak, setelah mendapat informasi dari pihak luar. “Tapi, kami pun tidak merespons informasi tersebut, karena dia sudah tidak tercatat sebagai siswa kami,” katanya.
Sementara itu, Heni yang memungut bayi Fit yang juga warga Kertahayu Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, mengatakan, setelah adanya kesepakatan antara dirinya dengan pihak keluarga Fit terkait adopsi anak, hingga saat ini belum berkomunikasi lagi. Menurutnya, dia memungut bayi itu setelah Fit melakukan persalinan di klinik Kertahyu. Saat itu, Fit kebingungan apabila harus mengurus anak dari hasil hubungan gelap dengan kakeknya.
“Saya bukan kerabat dari Ibu bayi ini. Tapi saya orang yang iba saja terhadap bayi tersebut. Ketika mendapat kabar dari pegawai klinik Kertahayu terkait latarbelakang bayi ini, saya pun langsung terpanggil untuk mengurusnya. Karena bayi ini tidak berdosa,” ungkapnya.
Sementara itu, Mus, sang kakek sekaligus pelaku cabul terhadap cucunya sendiri, kini masih belum diketahui keberadaannya. Setelah kejadian itu terungkap ke publik, dia kabur dari rumahnya.
Sedangkan Polsek Lakbok sendiri masih belum bisa menjelaskan kasus yang menimpa Fit tersebut. Ketika dikonfirmasi, pihak Polsek belum bersedia memberikan keterangan. (Ntang/R2/HR-Online)