Seorang guru honorer yang menjadi korban penipuan oleh salah seorang oknum Kepsek di Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, saat memperlihatkan bukti kwitansi penyerahan uang, di Mapolsek Lakbok, Senin (25/11). Foto: Entang Saeful Rachman/HR
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Ketika sejumlah insan guru di sejumlah daerah tengah memeriahkan Hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November, namun berbeda dengan guru MI dan MTs yang berada di Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis ini. Di moment hari guru, mereka malah melaporkan oknum Kepala Sekolah (Kepsek) ke kepolisan sektor (Polsek) Lakbok dengan tuduhan penipuan, Senin (25/11).
Puluhan guru yang melayangkan pengaduan tersebut merupakan guru honorer yang puluhan tahun sudah mengabdi di salah satu sekolah MI dan MTs di Kecamatan Lakbok. Mereka mengadu ke polisi bukan tanpa alasan. Pengaduan itu menyusul sang oknum Kepsek tersebut sudah melakukan penipuan sejumlah uang dengan modus menjanjikan bisa meloloskan mereka diangkat menjadi PNS.
Salah seorang guru honorer MTs Kedungsari Kecamatan Lakbok, Nirah, mengatakan, sebanyak 17 orang guru honorer dari dua sekolah, yakni MI Cikawung dan MTs Kedungsari telah dimintai uang oleh oknum Kepsek tersebut. Uang tersebut diminta sebagai pelicin guna meloloskan puluhan guru honorer itu bisa diangkat menjadi seorang PNS.
“Namun, janji itu tidak kunjung terbukti. Tapi kami sudah mengeluarkan uang puluhan juta rupiah untuk memenuhi permintaan oknum Kepsek tersebut. Uang yang kami berikan memang variatif, ada yang memberi Rp. 10 juta hingga belasan juta rupiah,” tegasnya, ketika dihubungi HR, di Mapolsek Lakbok, Senin (25/11).
Sementara itu, saat melaporkan ke Polsek Lakbok, puluhan guru honorer ini meminta agar oknum Kepsek tersebut mengembalikan uang yang sudah diberikan. Meski begitu, mereka tetap meminta polisi agar laporan pengaduan yang sudah dilayangkan terus diproses secara hukum.
Dihubungi terpisah, oknum Kepsek berinisial SJ yang bertugas di MI Cikawung Lakbok, saat dihubungi sejumlah awak media, Senin (25/11), di rumahnya, mengelak seluruh tudingan tersebut. Dia mengaku tidak pernah menerima uang sepeserpun dari puluhan honorer yang melapokannya ke polisi.
Namun, ketika salah seorang wartawan memperlihatkan bukti kwitansi penyerahan uang dari honorer kepada dirinya, SJ langsung terdiam dan tidak mau berkomentar. “Saya tidak mau berkomentar,” ucapnya. (Ntang/R2/HR-Online)