Seorang pengrajin di wilayah Balokang sedang menjemur bata merah. Photo : Eva Latifah/HR
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Beberapa bulan terakhir ini, harga bahan baku tanah dan bahan bakar kayu untuk kebutuhan pembuatan kerajinan batu bata merah terus meroket naik. Alhasil, membuat para pengrajin bata di wilayah Kota Banjar memilih untuk menaikkan harga jual.
“Sampai sekarang, kami belum bisa menurunkan harga jual bata merah,” ungkap Ruslani, Pengrajin bata merah asal Desa Balokang, Kecamatan Banjar, beberapa waktu lalu.
Ruslani menuturkan, saat ini harga bahan baku tanah liat mencapai Rp 80 puluh ribu untuk ukuran persatu mobil bak. Padahal sebelumnya, harga tanah liat hanya berkisar antara Rp 35 sampai RP. 45 ribu.
“Harga itu belum terrmasuk ongkos angkut dan pengiriman,” katanya.
Kemudian, lanjut Ruslani, bahan bakar kayu, sekarang ini juga ikut-ikutan naik. Semula, kata dia, harganya Rp 260 sampai Rp 280 ribu persatu mobil bak. Sekarang, harganya sudah mencapai Rp 360 sampai Rp 380 ribu.
Meski harga bata merah terus melejit, Ruslani merasa senang, karena permintaan bata merah tidak mengalami penurunan. Sebaliknya, dia justru kesulitan untuk memenuhi permintaan para konsumen.
Di tempat berbeda, Jarwo, pengrajin bata merah asal Langensari, mengatakan, produk kerajinan bata merah sudah sejak lama mengalami kenaikan. Kedepan, kemungkinan besar harga bata merah sulit untuk diturunkan.
Jarwo mengakui, satu tahun sebelumnya, harga bata merah masih berkisar di angka Rp 300 sampai Rp 350 perbuah. Tapi sekarang, harga bata sudah mengalami kenaikan. Pengrajin sudah berani menentukan harganya sendiri.
“Sekarang, harganya masih tinggi, berkisar antara Rp. 500 sampai Rp 550 perbuah. Belum termasuk ongkos angkut dan pengiriman,” katanya.
Sependapat dengan itu, Pengepul kerajinan batu bata merah, Denden, membenarkan, harga jual bata merah masih bertengger diatas Rp 550. Mahalnya harga bata merah disebabkan lantaran harga bahan baku mengalami kenaikan.
“Disamping itu, harga bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi, dan angka permintaan yang tinggi, juga jadi penyebab harga bata merah mengalami kenaikan,” katanya.
Lebih lanjut, Denden mengungkapkan, saat ini dia masih bisa memenuhi permintaan dari sejumlah wilayah seperti lokal Banjar, luar daerah, misalnya Ciamis dan Tasikmalaya. “Untuk daerah Tasikmalaya, jika permintaannya dalam jumlah besar, harga bata merah bisa mencapai Rp 600 perbuah,” imbuhnya. (Deni/Koran-HR)