Riska, ditemani sang ibu. Riska terbaring lemah, gara-gara sakit pendarahan di bagian kepala, akibat terjatuh. Photo : Entang SR/HR
Banjarsari, (harapanrakyat.com),-
Riska (9), warga Dusun Cigayam, Desa Cigayam, RT 006 RW 006, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, merupakan seorang bocah yang baru duduk di bangku kelas dua SD Negri 1 Banjaranyar.
Kini, Riska terbaring lemah di rumahnya, karena mengalami sakit serius, akibat terjatuh saat hujan. Sudah 7 bulan lamanya, Riska tidak mampu beraktifitas, ataupun pergi belajar ke sekolah.
Entin (28), ibunda Riska, ketika ditemui HR, Senin (2/12), mengatakan, anaknya tidak bisa beraktifitas seperti sediakala. kini Riska sakit dan terbaring lemah. Secara bergiliran, Riska ditemani sang ibu dan nenek.
Menurut cerita Entin, sebelum sakit, Riska pernah terjatuh, kening bagian kirinya terbentur batu. Tapi tidak terjadi apa-apa (sembuh). Untuk kedua kalinya, Riska terjatuh dari panggung, ketika itu sedang mengunjungi tetangga yang sedang menggelar hajatan.
“Sejak itulah, dia (Riska) sakit,” ungkapnya.
Pernah, kata Entin, dia membawa Riska berobat ke RSUD Kota Banjar. Setelah mendapat perawatan dari tim medis, Riska diketahui mengalami pendarahan di kepala bagian belakang. Pihak rumah sakit menyarankan agar Riska dioperasi.
“Berhubung biaya operasi mahal, sekitar Rp 30 juta, sedangkan keluarga kami bukan dari kalangan orang mampu, terpaksa kami membawanya pulang,” tutur Entin sambil menangis.
Pendi (48), (ayah Riska), buruh serabutan, membenarkan, pihak rumah sakit sudah menyarakankan kepadanya agar Riska dioperasi. Lagi-lagi karena alasan ekonomi, Pendi tidak bisa menuruti saran dokter.
“Kami orang tidak mampu, kami hanya bisa pasrah,” ujarnya.
Diakui Pendi, selama 7 bulan ini, Riska belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah. Pernah, teman-teman Riska dari SDN 1 Banjaranyar, bersama gurunya, datang menengok ke rumah.
“Riska itu anaknya periang, pandai bergaul, pintar juga,” ungkap Rian, teman sekolah Riska, di SDN 1 Banjaranyar. (Ntang/Koran-HR)