Sejumlah massa dari dua desa di Padaherang saat unjuk rasa menolak rencana eksplorasi bahan baku semen dan pabrik semen, di Jalan Raya Padaherang-Pangandaran, pekan lalu. Foto: Dokumentasi HR
Padaherang, (harapanrakyat.com),-
Menyusul munculnya kabar bahwa perwakilan warga dari 12 desa di Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, menyatakan setuju dan mendukung rencana pendirian pabrik semen, ternyata mendapat protes dari masyarakat Desa Karangpawitan.
Desa Karangpawitan merupakan salah satu desa dari 12 desa di Kecamatan Padaherang yang dikabarkan mendukung rencana pabrik semen. Sejumlah perwakilan warga yang terdiri dari kepala desa, BPD, LPM dan 2 tokoh masyarakat, beberapa waktu lalu, diundang di acara sosialisasi eksplorasi tambang semen yang bertempat di Aula kantor Kecamatan Padaherang. Di acara itulah dikabarkan muncul kesepakatan dukungan tersebut.
Sedikitnya 50 massa dari Forum Masyarakat Desa Karangpawitan Bersatu (FMDKB), Kamis pekan lalu, meminta klarifikasi kepada kepala desa, BPD, LPM dan 2 orang tokoh masyarakat yang menjadi perwakilan warga saat menghadiri acara sosialisasi dengan pihak investor semen. Meraka menanyakan apakah persetujuan terhadap rencana pabrik semen tersebut sudah mewakili aspirasi seluruh masyakarat.
“Kami ingin tahu saja, apakah mereka menyatakan mendukung rencana pabrik semen itu atas nama masyarakat atau atas nama pribadinya masing-masing. Karena kalau atas nama masyarakat, pertanyaannya masyarakat yang mana?, ” tegas Ketua FMDKB, Tedi Subrata.
Menurut Tedi, pihaknya pun mengklarifikasi apakah benar saat acara sosialisasi dengan pihak investor sejumlah perwakilan warga tersebut mendatangani surat dukungan terhadap rencana tambang dan pendirian pabrik semen di Padaherang.
“Kalau benar mendukung, kami minta agar aparat desa, lembaga desa dan tokoh masyarakat Karangpawitan yang mendukung terhadap pendirian pabrik semen supaya mencabut surat dukungan tersebut. Karena dukungan itu tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat, “ tegasnya.
Dihubungi terpisah, Kades Karangpawitan Halim, membantah telah memberikan surat dukungan terhadap rencana pabrik semen. Menurutnya, saat acara sosialisasi, seluruh perwakilan warga hanya menandatangani daftar hadir undangan sosialisasi. “Tidak ada tandatangan surat dukungan dalam sosialisasi kemarin. Lagi pula yang dibahas baru sebatas eksplorasi dan belum mengarah kepada rencana eksploitasi,” tandasnya.
“Saya juga malu kepada desa-desa lain, karena Desa Karangpawitan bukan merupakan wilayah rencana dan lokasi eksploitasi penambangan bahan baku semen. Kok yang rame dan ribut malah di Desa Karangpawitan. Ini kan lucu,” pungkasnya. (Mad/R2/HR-Online)