Rumah Nanang (49), warga Lingkungan Tanjungsukur, RT.04/15, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, sudah tidak layak huni. Dindingnya terbuat dari bilik bambu sebagian sudah lapuk, diperparah banyak genting rumah yang bocor. Photo : Abdulloh Muklis/HR
Pataruman, (harapanrakyat.com),-
Di tengah himpitan kebutuhan ekonomi, Nanang (49), warga Lingkungan Tanjungsukur, RT.04/15, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, bersama keluarganya kini menempati rumah yang sudah tidak layak huni.
Bagian dinding rumahnya terbuat dari bilik bambu yang kondisinya sudah lapuk, sedangkan bagian langit-langit rumah menggunakan bekas karung pusri, dan lantainya pun hanya beralaskan tanah. Tentu saja kondisi seperti itu jauh dari kata rumah layak huni.
Penghasilannya dari jasa memperbaiki sepeda dan pangkas rambut tidak cukup untuk memperbaiki rumahnya. Bahkan, untuk menutupi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari pun masih jauh dari cukup.
“Sedihnya kalau musim hujan seperti sekarang ini. Genting rumah pada bocor, jadi air hujan dengan mudah masuk ke dalam rumah. Dulu saya beli rumah berikut tanahnya ini hasil dari menjual rumah warisan orang tua di daerah Cikabuyutan Barat. Uang hasil menjual warisan dibagi-bagi dengan saudara-saudara saya, dan itu pun tidak besar,” tuturnya, kepada HR, Selasa (26/11).
Kini, yang menjadi kendala dalam menjalani usaha jasa pangkas rambut yaitu peralatan yang dimilikinya sudah rusak. Penghasilan dari usahanya itu dirasakan Nanang sangat membantu untuk sekedar membeli kebutuhan makan sehari-hari.
“Yang namanya memperbaiki sepeda kadang ada kadang tidak. Makanya, untuk kebutuhan makan sehari-hari ditambah dari penghasilan pangkas rambut. Jadi boro-boro bisa membetulkan rumah. Untuk itu saya berharap adanya bantuan untuk memperbaiki gubuk kami ini,” harap Nanang. (AM/Koran-HR)