Bagian dalam Museum Fosil Purbakala, di Desa Tambaksari, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis. Foto: Istimewa/Net
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Berawal mendapat informasi dari internet bahwa di daerah Ciamis terdapat fosil hewan dan tumbuhan purbakala, Taryo (45), warga Kabupaten Serang Provinsi Banten, bersama keluarganya sengaja mengisi liburan akhir tahun ke Museum Fosil Purbakala, di Desa Tambaksari, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, Jum’at (27/12).
Taryo mengatakan, awalnya anaknya bercerita bahwa di daerah Kabupaten Ciamis terdapat sejumlah fosil purbakala yang menyimpan cerita sejarah menarik untuk disimak. Anaknya mengetahui hal itu, setelah melakukan browsing di internet dan membaca sejumlah artikel tentang fosil kepurbakala di Indonesia.
“Kebetulan saya asli Ciamis, tapi sudah lama tinggal di Serang Banten. Ketika mudik ke Ciamis saat liburan sekarang, saya sengaja mengajak anak dan keluarga untuk berkunjung ke sini, karena sebelumnya dia (anaknya) bertanya tentang fosil purbakala ini,” ujarnya, kepada HR, di Museum Tambaksari, Jum’at (27/12).
Taryo pun mengaku meski dirinya asli dari Ciamis, tetapi baru kali ini berkunjung ke Museum Tambaksari. “Setelah anak saya tahu dari internet bahwa di sini terdapat fosil purbakala, dia terus meminta agar berkunjung ke sini. Kebetulan di saat liburan sekarang, sambil mudik untuk silaturahmi dengan saudara di Ciamis, kami menyempatkan berkunjung ke sini, “ ungkapnya.
Menurut Taryo, mengisi liburan ke tempat meseum ternyata mendapat keuntungan ganda. Selain melakukan rekreasi, juga mendapat pengetahuan mengenai sejarah kepurbakalaan. “ Terutama menambah pengetahuan bagi anak-anak saya,” imbuhnya.
Hanya saja, Taryo menyayangkan terhadap kondisi bangunan dan fasilitas Museum Tambaksari yang tampak kurang mendapat perawatan.“ Tapi sayang ya, bangunan museum ini tampak tidak terawat, kamar toilet ruksak dan fasilitasnya pun kurang memadai. Hal itu tentunya harus menjadi perhatian Pemkab Ciamis, agar pengunjung betah berada di sini, “ ujarnya.
Taryo juga mengungkapkan, apabila museum Tambaksari ini dirawat dan dikelola dengan baik, bukan hal yang tidak mungkin akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. “Akses jalan menuju museum pun perlu diperbaiki agar pengunjung tidak kapok datang ke sini,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Taryo, apabila Museum Tambaksari ini ingin banyak dikunjungi wisatawan, perlu juga dilakukan penataan dengan memoles tempat ini sehingga layak dikunjungi untuk rekreasi keluarga.
“Seperti membuat objek wisata alam atau wisata lainnya yang memanfaatkan potensi keasrian alam yang terdapat di sekitar sini. Jadi, berkunjung ke tempat ini tidak hanya sekedar melihat fosil saja, tetapi ada tambahan rekreasinya,” pungkasnya. (Her/R2/HR-Online)