Photo : Ilustrasi / Net
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Banjar, Jawa Barat, menargetkan partisipasi pemilih pada Pemilu Legislatif 2014 di Kota Banjar akan mencapai 75-80 persen. Hal ini mengacu pada target KPU RI.
“Kami mengacu target nasional. Ya kalau memang bisa 100 persen lebih bagus, tapi itu jelas tidak mungkin dengan berbagai kondisi di masyarakat,” kata Ketua KPUD Kota Banjar, Dani Danial Muklis, Senin (13/1/2014) di ruang kerjanya.
Menurutnya, untuk mencapai 100 persen partisipasi sulit terpenuhi sebab akan terkendala jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang terus berubah, serta persoalan lain yang ada di sebagian masyarakat.
“Karena sejak DPT ditetapkan hingga tanggal 9 April (Pemilu Legislatif), misalnya ada yang meninggal, dan pindah ke luar daerah,” sambung dia.
Peningkatan partisipasi publik, menurut Danial, merupakan tanggung jawab semua pihak khususnya partai politik itu sendiri. Alasannya, KPU hanya selaku penyelenggara yang tugasnya menyajikan. Sementara yang ditawarkan atau disajikan adalah orang (Caleg) dan partai. Oleh karena itu partai juga lebih berperan,” imbuhnya.
Sementara itu, dari pihak KPU sendiri, upaya untuk mendorong tingkat partisipasi pemilih antara lain dengan meningkatkan sosialisasi serta bimbingan teknis kepada relawan demokrasi untuk membantu memberikan pembelajaran politik kepada masyarakat.
“Ada beberapa segmen yang kami didik khusus yaitu kelompok pemilih pemula, tokoh agama, kelompok perempuan, kelompok disabilitas serta kelompok marginal,” katanya.
Bimtek Relawan Demokrasi
Pada kesempatan yang sama, Danial juga menyebutkan agenda terdekat KPUD Kota Banjar. Hari Rabu (15/1), pihaknya menggelar Bimbingam Teknis (Bimtek) bagi 25 orang relawan Demokrasi, bertempat di lingkungan Kantor KPUD Banjar.
“Rabu, kita adakan Bimtek bagi mereka (relawan demokrasi),” ungkapnya.
Danial menjelaskan, Program relawan demokrasi merupakan gerakan sosial yang dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih dalam menggunakan hak pilih. Menurut dia, program ini melibatkan peran serta masyarakat yang seluas-luasnya, dimana mereka ditempatkan sebagai pelopor (pioneer) demokrasi bagi komunitasnya.
Relawan demokrasi menjadi mitra KPU dalam menjalankan agenda sosialisasi dan pendidikan pemilih berbasis kabupaten/kota. Bentuk peran serta masyarakat ini diharapkan mampu mendorong tumbuhnya kesadaran tinggi serta tanggung jawab penuh masyarakat untuk menggunakan haknya dalam pemilu secara optimal.
Pelopor-pelopor demokrasi dibentuk di setiap segmen yang kemudian menjadi penyuluh pada setiap komunitasnya. Segmentasi itu dilakukan dengan kesadaran bahwa tidak semua komunitas mampu dijangkau oleh program KPU. Program Relawan Demokrasi diharapkan mampu menumbuhkan kembali kesadaran positif terhadap pentingnya pemilu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pada akhirnya, relawan demokrasi ini dapat menggerakan masyarakat tempat mereka berada, agar mau menggunakan hak pilihnya dengan bijaksana serta penuh tanggung jawab, sehingga partisipasi pemilih dan kualitas Pemilu 2014 dapat lebih baik dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya. (deni/Koran-HR)