Foto: Ilustrasi
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Bank Sampah merupakan solusi yang tepat untuk penanganan sampah berbasis masyarakat. Terwujudnya Bank Sampah yang mandiri dapat menumbuhkan ekonomi kerakyatan serta lingkungan yang bersih dan hijau, sehingga akan tercipta masyarakat yang sehat.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Ciptakarya, Kebersihan, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (DCKTLH) Kota Banjar, Drs. H. Yoyo Suharyono, didampingi Kabid. Kebersihan, Asno Sutarno, SP., MP., kepada HR, Senin (17/02/2014).
Menurut Yoyo, misi Bank Sampah sendiri diantaranya untuk mengurangi jumlah timbunan sampah yang harus diangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), mendayagunakan sampah menjadi barang bermanfaat, sehingga mempunyai nilai ekonomi dan potensi yang produktif serta bermanfaat bagi masyarakat.
“Selain itu, juga untuk merubah prilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah secara benar dan ramah lingkungan, menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, serta menciptakan lapangan pekerjaan,” katanya.
Lebih lanjut Yoyo menyebutkan, bahwa tujuan dibentuknya Bank Sampah yaitu untuk mengurangi sampah di tingkat masyarakat, karena kemampuannya yang menjadi bagian dari sistem rantai pengepulan sampah yang terintegrasi.
Intergrasi Bank Sampah dalam implementasi 3 R dalam pengelolaan sampah menunjukkan peranan dan manfaat Bank Sampah secara menyeluruh dan dapat memecahkan beberapa masalah sekaligus.
Masalah-masalah itu antara lain mengurangi jumlah pengangguran, mengurangi ketergantungan petani sekitar terhadap penggunaan pupuk buatan pabrik, peningkatan pendapatan dan kesehatan masyarakat, serta terwujudnya wilayah yang bersih, indah dan nyaman.
Dan, dampak positif bagi pengelolaan sampah akhir di TPA yaitu berkurangnya jumlah sampah residu yang diolah, sebab kaitannya cukup erat bagi bertahannya ekosistem di sekitar TPA dari polusi yang dihasilkan oleh sampah, maupun dampak sosial bagi masyarakat sekitar TPA.
“Selain untuk peningkatan dan penguatan ekonomi kerakyatan, secara umum manfaat yang dapat diperoleh dengan pembentukan Bank Sampah yaitu diwujudkannya Good Governance dalam pengolahan sampah dan pengendalian pencemaran lingkungan dari sampah, sehingga terwujud kelembagaan yang kapasitasnya meningkat secara berkelanjutan,” terangnya.
Yoyo menambahkan, Bank Sampah Bersih Sehat yang berkedudukan di DCKTLH Kota Banjar, merupakan bank sampah dengan omset terbesar, karena anggotanya terdiri dari petugas kebersihan dan jajaran aparat di lingkungan dinas tersebut.
Adapun beberapa bank sampah yang telah dibina DCKTLH Kota Banjar dalam kurun waktu tiga bulan ini diantaranya Bank Sampah Melati di Cimenyan, Kel. Mekarsari, Kec. Banjar, Semesta 999 di Kel/Kec. Purwaharja, IKKB di Desa Batulawang, Kec. Pataruman, Slamet Rahayu di Desa Kujangsari, Kec. Langensari.
Kemudian, Bank Sampah Sina Indah dan Budaya Bersih di Desa/Kec. Langensari, Marga Asih di Desa Mekarsari, Kec. Banjar, Pos Daya Munggaran di Kel. Hegarsari, Kec. Pataruman, Cibodas di Kel/Kec. Pataruman, Bank Sampah SMP 7, SMP 5 dan Bank Sampah SMP 2 Banjar. (Eva/Koran-HR)