Photo : Ilustrasi/ Net
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Dinas Pertanian (Distan) Kota Banjar melansir informasi tentang laporan penggunaan lahan per Januari 2014. Menurut informasi tersebut, lahan pertanian di Kota Banjar mencapai angka 8530 hektar. Lahan sawah seluas 3.318 hektar dan lahan bukan sawah seluas 5.212 hektar.
Dengan rincian, lahan sawah irigasi 2.151 hektar, dan sawah tadah hujan 1.167 hektar. Kemudian lahan pertanian bukan sawah, tegalan/ kebun 3.025 hektar, ladang/ huma 46 hektar, perkebunan 1.173 hektar, hutan rakyat 403 hektar, dan lainnya (tambak, kolam, empang, hutan negara) 565 hektar.
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Distan Kota Banjar, Ir. Agus Kostaman, Senin (10/2/204), membenarkan angka luas lahan pertanian di Kota Banjar tersebut. Dia juga menunjukkan data produksi pupuk organik yang tersebar di masyarakat.
Di Kecamatan Banjar, jumlah produksi pupuk organik mencapai 7,5 ton perbulan. Meliputi kelompok tani (Keltan) Panca Mekar Balokang 1 ton, Kelta Mekarmukti Balokang 1 ton, Keltan Ikhlas Baru Situbatu 3 ton, Keltan Ikhlas Baru Situbatu 2 ton, dan Keltan Sari Asih II Mekarsari 0,5 ton.
Kemudian di Kecamatan Pataruman, angka produksi pupuk organik mencapai 21,1 ton, meliputi Keltan Bina Tani Binangun 10 ton, Keltan Sukamanah Karyamukti 2 ton, Keltan Harapan I Mulyasari 1,5 ton, Keltan Tunas Karya II 1,6 ton, dan Keltan Muktisari I Batulawang 6 ton.
Di wilayah Kecamatan Purwaharja, produksi pupuk organik mencapai 7 ton perbulan, meliputi Keltan Mitra Jaya Purwaharja 3 ton, Keltan Sukamulya Mekarharja 1 ton, Keltan Tunggal Harapan Raharja 2 ton, Keltan Sri rejeki Mekarharja 1 ton.
Sedangkan di Kecamatan Langensari, angka produksinya mencapai 21,5 ton dalam sebulan. Jumlah itu meliputi Keltan Mitra Saluyu Muktisari 3 ton, Keltan Mitra Saluyu Muktisari, 4 ton, Mitra Sejahtera Muktisari 5 ton, Keltan Ngudi Sampurna Bojongkantong 1 ton, Keltan Sri Murni Bojongkantong 1,3 ton, Keltan Karya Bangun Langensari 5 ton, Keltan Sukadana Langensari 0,5 ton dan Keltan Harapan Baru Rejasari 1,7 ton.
Bila ditotal, kata Agus, jumlah produksi pupuk organik di Kota Banjar dalam sebulan mencapai 57,1 ton. Dengan kata lain, dalam satu tahun produksinya mencapai angka 685,2 ton.
Dihitung kebutuhan, lanjut Agus, persatu hektar lahan sawah per satu kali musim, memerlukan 1 ton pupuk. Jadi, untuk sawah yang ditanami padi 1 kali musim, yaitu seluas 86 hektar dikalikan 1 ton, sama dengan 86 ton. Untuk 2 kali (dua musim) yaitu dengan luas lahan 2.835 hektar dikalikan dengan 1 ton, sama dengan membutuhkan pupuk sebanyak 5.670 ton pupuk organik.
Selanjutnya ditambah lagi dengan lahan sawah yang mengalami 3 kali tanam (3 musim) seluas 397 hektar. Bila dikalikan, 3 musim tanam dikali 397 hektar dikalikan juga dengan 1 ton pupuk, maka jumlahnya mencapai 1.191 ton pupuk yang dibutuhkan.
Total keseluruhan kebutuhan pupuk organik dalam satu tahun sebanyak 86 ton ditambah 1.191 ton, ditambah dengan 5.670 ton, sama dengan 6.861 ton pupuk yang dibutuhkan dalam satu tahun. Sedangkan bila dibandingkan dengan jumlah produksi pupuk di masyarakat yang mencapai 685,2 ton, terdapat selisih mencapai 6.175,8 ton.
Untuk menutupi kebutuhan sebanyak itu, imbuh Agus, Distan memenuhinya dengan produk pupuk organik jenis granul dari perusahaan pupuk ternama, PT Kujang, yang diwakili CV. Sani Putra Banjar. (Deni/Koran-HR)