Kapolsek Banjar, Kompol. Suwignyo, tengah memberikan pembinaan kepada 28 siswa yang terjaring razia gabungan yang digelar Polsek Banjar dan Satpol PP Kecamatan Banjar, Selasa (18/02/2014). Foto: Hermanto/HR
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Jajaran Polsek Banjar bekerjasama dengan Satpol PP Kecamatan Banjar, berhasil menjaring puluhan pelajar yang keluyuran saat jam sekolah, Selasa (18/02/2014). Para pelajar tersebut terjaring di sejumlah titik, seperti di tempat game online dan di beberapa warung internet (warnet).
Selain itu, sejumlah pelajar ini pun ditemui di warung-warung serta ada pula yang sedang nongkrong di pinggir jalan. Mayoritas para pelajar masih menggunakan seragam sekolah lengkap. Diketahui mereka merupakan siswa dari SMK Bina Putera Banjar.
Kapolsek Banjar, Kompol. Suwignyo, mengatakan, sebanyak 28 pelajar yang terkena razia selanjutnya akan didata, dan pihaknya juga akan memanggil orang tua mereka masing-masing. Razia pelajar ini akan terus digelar sampai mereka merasa jera.
“Operasi gabungan dengan Satpol PP Kecamatan Banjar ini akan terus digelar beberapa pekan kedepan. Hal ini untuk mengantisipasi para pelajar yang membolos saat jam sekolah,” kata Suwignyo, kepada HR.
Dia pun mengatakan, selain guru di sekolah, orang tua pun harus berperan aktif di rumah, dan juga harus ketat dalam mengawasi putera-puterinya di dalam pergaulan.
Sementara itu, Toto (49), salah satu orang tua siswa, warga Ciopat, Kebupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengaku, bahwa dirinya tidak mengetahui anaknya sering membolos sekolah. Dia mengetahuinya setelah dihubungi oleh pihak kepolisian.
“Saya memang tidak tahu kalau anak saya sering tidak masuk sekolah. Tahunya anak saya itu berangkat dari rumah untuk pergi ke sekolah,” tuturnya, kepada HR, saat dijumpai di Kantor Polsek Banjar.
Hal serupa juga diungkapkan Nana (42), orang tua siswa lainnya, warga Pamarican, Kabupaten Ciamis. Dirinya merasa telah dibohongi oleh anaknya sendiri. “Dia bilangnya berangkat ke sekolah, eh tahunya kena razia sedang bolos sekolah,” ucap Nana, dengan nada ketus.
Seluruh pelajar yang terjaring razia selanjutnya didata, kemudian diserahkan kepada orang tuanya masing-masing. Sehari sebelumnya, Senin (17/02/2014), 5 orang pelajar juga terjaring razia petugas Satpol PP Kota Banjar, saat jam sekolah.
Mereka diamankan petugas saat sedang nongkrong di Taman Bantaran Sungai Citanduy, tepatnya di belakang RS Patroman Medical Centre (PMC), pada waktu jam pelajaran sekolah.
Kelima pelajar tersebut diantaranya tiga orang siswa laki-laki berasal dari SMK Bina Putera, serta dua orang pelajar putri berasal dari SMA Kesehatan Bina Putera Banjar.
Kepala Satpol PP Kota Banjar, Yayan Herdiaman, SH., M.Si., mengatakan, kelima pelajar tersebut diamankan petugas berdasarkan adanya laporan yang diterima pihaknya dari warga sekitar.
“Kami menerima laporan melalui SMS mengenai keberadaan mereka di tempat tersebut pada saat jam pelajaran sekolah. Ketika dicek ke lokasi, ternyata benar, maka petugas kami pun langsung membawanya ke kantor Satpol PP,” kata Yayan, kepada HR.
Selanjutnya, kelima siswa tersebut diberikan pembinaan, serta pihak Satpol PP memanggil pihak sekolah dan orang tua masing-masing siswa untuk membawanya pulang.
Razia yang digelar Satpol PP Kota Banjar merupakan agenda rutin. Tujuannya untuk meminimalisir sekaligus mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan anak-anak sekolah dalam hal penyalahgunaan narkoba, maupun bentuk-bentuk kenakalan remaja lainnya. (Hermanto/Eva/Koran-HR)