Alun-alun Langensari Kota Banjar. Foto: Dokumentasi HR
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Kecamatan Langensari merupakan wilayah strategis perlu terus dikembangkan dan harus disiapkan secara matang sebagai penyangga Kota Banjar. Terlebih letaknya yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah (Jateng), sehingga Langensari menjadi wajah Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Hal itu dikatakan, Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kota Banjar, Asep Setiadi, dalam acara Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam) Langensari, Kamis (06/02/2014) pekan lalu, bertempat di Aula Kecamatan Langensari.
Dikatakan Asep, menjadikan Langensari sebagai wajah Provinsi Jabar tentu bukan tanpa alasan, karena daerah tersebut bisa dijadikan jalur alternatif dari Jateng menuju Jabar atau sebaliknya.
Hal itu telah dirasakan oleh masyarakat daerah lain saat terjadi longsor di Kec. Wanareja. Akibat longsoran tanah menutupi akses jalan provinsi, sehingga semua kendaraan yang datang dari arah Jabar menuju Jateng maupun sebaliknya, dialihkan melalui jalur Langensari.
Asep menyebutkan, untuk pengembangan wilayah Langensari, 70% anggaran infrastruktur Kota Banjar masuk ke Kec. Langensari. Maka tak heran bila pembangunan di daerah kecamatan itu terlihat pesat.
Hampir semua infrastruktur jalan sudah memadai dengan kualitas jalan hotmik. Selain itu, jembatan penghubung antar provinsi juga sudah tersedia, disamping fasilitas flyover. Bahkan, sarana olah raga bertaraf nasional pun dibangun di Kecamatan Langensari.
“Sarana pendidikan sudah lengkap. Kemudian, dari sektor pertaniannya memiliki potensi yang begitu tinggi, serta potensi lainnya sudah nampak. Tinggal disempurnakan lagi sarana pendukung untuk menjadikan Langensari sebagai wajah Provinsi Jabar,” kata Asep.
Untuk itu, pihaknya telah mengusulkan kepada Bappeda Provinsi Jabar, agar memberikan anggaran lebih pada kegiatan tematik wilayah Langensari. Kedepan di Langensari akan berdiri pasar agro, serta peningkatan status Puskesmas Langensari menjadi rumah sakit. Namun, untuk peningkatan status tersebut kini masih terkendala lahan, karena lahan yang ada tidak mencukupi.
“Hal ini tentu menjadi sebuah tantangan besar bagi kita semua warga Kota Banjar, khususnya bagi warga Kecamatan Langensari, agar terus meningkatkan pembangunan di segala sektor, jangan sampai menurun,” ujarnya.
Menurut Asep, memang potensi pertanian di Langensari cukup besar, tetapi sekarang hasilnya justru malah menurun. Dengan penganggaran yang sangat cukup, dan telah tersedianya berbagai sarana fasilitas, didukung infrastrukutur yang bagus, namun laju pertumbuhan ekonomi di Langensari dinilai rendah.
Padahal, seharusnya dengan berbagai hasil pembangunan yang ada, maka tingkat dukungan bagi Kota Banjar pun idealnya harus semakin tinggi. “Meningkat ada, tapi sedikit. Nah, ini kan harus dipikirkan dan dicari formulasi guna meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Kurangi kegiatan fisik, tapi perbesar untuk kegiatan bidang ekonomi atau permodalan usaha kelompok masyarakat,” harap Asep.
Sementara itu, Camat Langensari, Moch. Dasuki, mengatakan, Langensari sebagai kota penyangga harus terus ditingkatkan dan disiapkan secara matang. Musrenbang tingkat kecamatan harus mampu mengakomodir program usulan dari desa dan kelurahan yang efektif bagi pembangunan di Kecamatan Langensari.
Diharapkan tahun 2014 ini pembangunan tugu batas wilayah dikreasikan dengan dibuatkan tugu ikon Langensari. Selain itu, pemabngunan lanjutan mesjid besar Langensari, peningkatan status Puskesmas menjadi kelas Rumah Sakit dan program pembangunan lainnya dapat terealisasikan.
“Sedangkan untuk tahun 2015, berdasarkan skala prioritas diharapkan bisa terbangun kawasan pasar wisata, pasar agro serta bidang pembangunan lainnya yang sedang kami susun, dan akan dibawa pada Musrenbang tingkat kota,” kata Dasuki.
Guna mencapai pembangunan yang bisa mendukung pertumbuhan Kota Banjar, perlu pembenahan dan peran serta semua unsur, didukung dengan komitmen masyarakat yang ingin menjadikan Langensari sebagai Kota Penyangga dan menjadikan wajah Provinsi Jawa Barat. (Nanks/Koran-HR)