Rabu, Mei 14, 2025
BerandaBerita BanjarSitu Leutik Banjar Akan ‘Disulap‘ Jadi Objek Wisata

Situ Leutik Banjar Akan ‘Disulap‘ Jadi Objek Wisata

Gambar Site Pland Kawasan Objek Wisata Situ Leutik Banjar. Foto: DCKTLH Kota Banjar

Banjar, (harapanrakyat.com),-

Memaksimalkan pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH), serta untuk menambah point-point keramaian menjadi tujuan utama dari rencana Pemerintah Kota Banjar, yang akan melakukan penataan dan pembangunan lanjutan di kawasan Situ Leutik.

Kepala Bidang Ciptakarya Dinas Ciptakarya, Kebersihan, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (DCKTLH) Kota Banjar, David Abdillah, mengatakan, bahwa ruang terbuka hijau tidak selamanya berbentuk taman.

“Jalan maupun Situ juga merupakan ruang terbuka hijau. Mengenai nanti ada multiplier effect dari adanya pembangunan tersebut, itu wajar. Sekarang ini kita sudah punya Alun-alun di Banjar dan Langensari, kemudian Lapang Bakti, dan Pusdai Gelar Karya. Namun, kita ingin membangun pusat keramaian baru, dan itu ciri sebuah kota seperti itu. Jangan sampai pusat keramaian hanya di satu tempat,” paparnya kepada HR, pekan lalu.

Lebih lanjut David menyebutkan, Situ Leutik memiliki potensi untuk dijadikan point-point keramaian baru. Artinya, bila ditata dan dikelola dengan baik, maka tempat tersebut bisa menjadi tempat wisata yang menarik, dan akan didatangi banyak orang, baik dari dalam maupun luar kota.

Dia mencontohkan Icakan di Kabupaten Ciamis atau Sampireun di Garut, dimana lokasinya jauh dari pusat keramaian tetapi banyak didatangi orang. Di Banjar sendiri hal seperti itu bisa diciptakan. Sebab, kalau melihat dari view-nya kawasan Situ Leutik sangat berpotensi untuk kembangkan menjadi tempat tujuan pariwisata.

Cuma kalau semua dibangun oleh APBD Kota, kata David, memang kurang tepat. Untuk itu pihaknya menginginkan adanya investor-investor, baik lokal maupun dari luar daerah, yang tertarik dan berinvestasi membangun dan mengelola kawasan Situ Leutik.

“Sebetulnya saya juga bingung karena belum melihat ada investor masuk. Apakah memang benar pihak investor tidak ada yang tertarik. Setahu saya dari pihak Pariwisata sendiri sudah menawarkan kepada investor. Namun, sampai sejauh mana pemasarannya kita juga tidak tahu. Mungkin ada kendalanya disitu,” kata David.

David menjelaskan, perencanaan penataan kawasan Situ Leutik yang dibuat bukan untuk dibangun semuanya oleh pemerintah kota. Sebab, banyak sumber-sumber anggaran yang harus digali, bisa dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kota, dan dari swasta.

“Siapa tahu jika pihak swasta sudah melihat site plan kawasan Situ Leutik akan tertarik. Jadi tidak selamanya yang kita rencanakan itu harus dibangun oleh kita sendiri. Kalau dibangun oleh swasta itu lebih enak, tinggal membuat MoU saja dengan pemerintah kota berapa target yang harus disetorkan ke pemerintah. Karena disitu kepemilikan asetnya pihak swasta,” ujarnya.

Sedangkan bila dibangun oleh pemerintah kota, secara otomatis menjadi asset pemerintah kota. begitu pula perawatannya oleh pemerintah kota. Kecuali diserah terimakan ke masyarakat, maka pemeliharaannya oleh masyarakat.

Tetapi, lanjut David, seandainya kawasan Situ Leutik dibangun oleh Bidang Ciptakarya DCKTLH, kemudian nantinya diambil alih oleh Bidang Pariwisata Dishubkominpar, maka tinggal dibuatkan berita acara serah terimanya.

“Kita yang membangun, Bidang Pariwisata yang mengelola sekaligus merawatnya. Contoh Graha Banjar Idaman, waktu itu dibangun oleh Ciptakarya saat masih di Dinas PU. Kemudian asetnya pindah ke DKAD. Sampai sekarang pengelolaannya oleh DKAD, itu tidak masalah karena masih lingkup pemerintah kota. Namun asetnya masih tercatat di Dinas PU,” paparnya.

Menurut David, memang berdasarkan Permendagri bahwa semua instansi boleh membangun. Hanya saja kembali lagi pada ketersediaan anggaran, sebab tidak semua instansi memiliki anggaran untuk membangun.

Tapi, karena di Bidang Ciptakarya ada keleluasaan anggaran yang bisa menembus APBD Provinsi, APBN, DAK, Banprov dan Bangub, sehingga untuk pembangunan Situ Leutik pihaknya mengarahkan ke sana. (Eva/Koran-HR)

Mengulas Penemuan Alter Magnet 2D Suhu Kamar Pertama oleh Para Ilmuwan

Mengulas Penemuan Alter Magnet 2D Suhu Kamar Pertama oleh Para Ilmuwan

Penemuan alter magnet 2D suhu kamar pertama berhasil menarik perhatian. Secara tradisional, material magnetik terbagi menjadi dua kategori utama yaitu feromagnetik dan antiferomagnetik. Akan...
Ternak Domba Dimangsa Macan Tutul, Disnakkan Ciamis Usulkan Pengembangan Peternakan ke Pemprov Jabar

Domba Dimangsa Macan Tutul, Disnakkan Ciamis Usulkan Pengembangan Peternakan ke Pemprov Jabar

harapanrakyat.com,- Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Ciamis telah mengusulkan untuk kegiatan pengembangan ternak domba di Kaki Gunung Sawal. Hal itu dilakukan setelah Gubernur...
Dedi Mulyadi apresiasi perpisahan SMK Al Amin Bogor

Dedi Mulyadi Apresiasi Perpisahan SMK Al Amin Bogor, Siswa Ini Pulang Bawa Modal Usaha

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengapresiasi kreativitas siswa SMK Al Amin di Pamijahan, Bogor, yang membuat acara perpisahan unik, bermodal kecil namun berkesan...
Anak SD di Indramayu curhat soal jalan rusak

Anak SD di Indramayu Curhat soal Jalan Rusak, Ini Respon Dedi Mulyadi

harapanrakyat.com,- Sebuah video yang memperlihatkan curhatan anak SD di Indramayu viral di media sosial. Dalam video itu, seorang siswa menyampaikan keluhan langsung kepada Gubernur...
SDN Putrapinggan Pangandaran dibobol maling

SDN 1 Putrapinggan Pangandaran Dibobol Maling, Sejumlah Barang Raib

harapanrakyat.com - SDN 1 Putrapinggan di Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat dibobol maling, sejumlah barang berharga pun raib pada Rabu (14/5/2025). Tata Usaha SDN...
Vespa Matic Sprint S 150, Perpaduan Sporty, Elegan, dan Performa Andal

Vespa Matic Sprint S 150, Perpaduan Sporty, Elegan, dan Performa Andal

Vespa terus mempertahankan eksistensinya di pasar skuter premium dengan menghadirkan Vespa Matic Sprint S 150 i-get ABS. Ini merupakan sebuah pilihan ideal bagi pecinta...