Kolam Cikawali di areal Situs Astanagede, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, selama dua hari berturut turut,Jum’at (7/3/2014) dan Senin (10/3/2014), dilanda longsor. Foto: Dicky Heryanto Adjid/HR
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Longsor yang melanda kawasan Situs Astanagede, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, selama dua hari berturut turut, Jum’at (7/3/2014) dan Senin (10/3/2014), mengakibatkan kolam Cikawali yang kerap dipusti-pusti sebagai sumber air situs budaya, tertutup lumpur. Bahkan longsoran tanah juga menutupi sebagian akses jalan menuju kolam.
Budayawan Sunda asal Kawali, R. Daday, mengatakan, longsor itu diakibatkan meluapnya Sungai Cipepetek yang tidak jauh dari mata air tersebut. “Luapan air yang disertai lumpur secara terus-menerus mengakibatkan tanah penahan mata air ambrol,” ujarnya.
Daday menuturkan, dari kejadian longsor yang berturut-turut terjadi ini, harus diwaspadai dengan memperbaiki saluran air Sungai Cipepetek. Waktu longsor pertama, pihaknya memperbaiki secara swadaya. Namun karena ada hujan, malah terjadi longsor susulan.
“Kejadian itu terjadi pada Senin dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB,” paparnya.
Saat longsor pertama, utusan dari Pemerintah Kabupaten Ciamis, datang ke lokasi. Yang datang kal itu, Kasie Budaya, Bidang Kebudayaan Disdik Ciamis, Miming. Dia menambahkan, permasalahan itu harus dipecahkan secara menyeluruh, dengan pendekatan secara teknis. “Karena ini menyangkut sarana juga kan,” ujarnya.
Daday berharap, Pemkab Ciamis segera menangani permasalahan tersebut, mengingat Astana Gede menjadi salah satu objek tujuan wisata. (DK/Koran-HR)