Genangan air cileuncang di sekitar jalan pertigaan Jembatan Ciroas dianggap menganggu kelancaran lalu-lintas oleh para pengguna jalan. Foto: Eva Latifah/HR
Banjar, (harapanrakyat.com).-
Genangan air cileuncang di sekitar jalan pertigaan Jembatan Ciroas dianggap menganggu kelancaran lalu-lintas oleh para pengguna jalan. Kondisi seperti itu kerap terlihat sesaat setelah turun hujan.
Dadang Sutrisno (40), warga Lingkungan Jadimulya, Kelurahan/Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, mengatakan, ganangan air terjadi akibat drainase di sekitar Jembatan Ciroas tidak dapat berfungsi dengan baik. Jika dibiarkan tanpa adanya upaya perbaikan atau pembersihan, maka otomatis mengganggu para pengguna jalan.
“Selain mengganggu, kalau dibiarkan terus lama-lama bagian aspal jalan pun akan cepat rusak. Jika jalannya rusak, tentu saja pengguna jalan akan semakin tidak nyaman melintasinya. Untuk itu saya berharap kepada pihak terkait supaya segera malakukan perbaikkan, apalagi sekarang ini musim hujan,” ujar Dadang, saat dijumpai HR, Minggu (09/03/2014).
Pendapat serupa diungkapkan Wiwin (35), salah seorang warga sekitar. Menurut dia, genangan air cileuncang yang terdapat di jalan jembatan dirasa sangat mengaggu bagi pejalan kaki.
“Kalau musim hujan saya harus lebih hati-hati melewati jalan yang banyak digenangi air cileuncang itu. Sebab, bila kita sedang berjalan di sekitar jembatan sering kecipratan air cileuncang yang terlindas ban mobil atau sepeda motor, dan itu pernah saya alami,” tutur Wiwin.
Sedangkan menurut Abdul Karim (23), warga lainnya, menyebutkan, hampir semua infrastruktur jalan di Kota Banjar sudah bagus. Namun, bila dilihat kembali ke sistem pembuangannya ternyata sedikit lelet dalam menampung air hujan.
“Mungkin yang masih perlu diperhatikan adalah sistem pembuangan airnya. Harus selalu diperiksa, apalagi di daerah pasar sering terdapat genangan air bekas hujan. Penyebabnya entah akibat salurannya mampet oleh sampah, atau drainasenya kurang besar sehingga tidak mampu mengalirkan air dengan lancar,” kata Karim. (Eva/Koran-HR)