Rencananya pihak Dina Ciptakarya, Kebersihan, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (DCKTLH) Kota Banja, akan membangun pos peralatan dan pemantauan di sekitar lokasi taman bantaran Sungai Citanduy, tepatnya di belakang gedung Kantor DPD Golkar. Foto: Eva Latifah/HR
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Mengganti lampu taman dengan yang lebih terang dinilai tidak akan menjadi solusi yang tepat dalam upaya meminimalisir terjadinya penyalahgunaan kawasan taman bantaran Sungai Citanduy.
Hal itu dikatakan Kabid. Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Dinas Ciptakarya, Kebersihan, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (DCKTLH) Kota Banjar, Asno Sutarno, SP, MP., terkait dengan seringnya ditemukan kondom bekas pakai di lokasi tersebut.
Seperti diberitakan HR edisi sebelumnya, dimana pihak Satpol PP Kota Banjar menilai bahwa kurangnya pencahayaan di kawasan taman bantaran Citanduy merupakan salah satu penyebab adanya aktifitas negatif yang dilakukan anak-anak remaja.
“Untuk lampu taman, memang disetnya sudah seperti itu, sudah dirancang disesuaikan dengan kapasitas taman. Hanya kendalanya di sana itu tidak ada pengawasan, terutaman pada malam hari. Sedangkan kapasitas kita hanya dipemeliharaan saja,” kata Asno, kepada HR, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (03/03/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, bahwa yang lebih diutamakan dalam menjaga dan memelihara keberadaan sejumlah taman adalah masyarakat yang menikmatinya. Sebab, tujuan dari pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kota Banjar, tidak sedikitpun untuk digunakan hal-hal yang tidak baik.
Begitu pula pembangunan taman di sepanjang bantaran Sungai Citanduy merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menciptakan ikon Kota Banjar, karena selama ini Banjar belum memiliki ciri khas tersendiri.
“Makanya pemerintah kota memanfaatkannya melalui penataan lahan di sepanjang bantaran Citanduy itu sebagai taman yang memiliki arsitektur khas Kota Banjar. Cuma ada sebagian orang atau masyarakat yang memanfaatkan taman dengan hal-hal yang tidak baik,” ujarnya.
Dengan demikian, pihaknya berharap kepada instansi terkait dan masyarakat untuk sama-sama meningkatkan pengawasan bila ada anak-anak remaja yang gerak-geriknya dianggap mencurigakan.
Namun demikian, sebagai upaya pengawasan di lokasi tersebut, rencananya pihak DCKTLH akan membangun pos peralatan sekaligus pemantauan. Di pos itu nantinya akan menempatkan petugas dari kebersihan untuk jaga secara bergiliran selama 24 jam.
“Pos itu akan dibangun di atas lahan yang berada di sekitar taman bantaran belakang Kantor Golkar, di sana masih ada lahan yang bisa digunakan, Insya Alloh tahun ini dibangunnya,” ujarnya.
Asno menambahkan, selain dapat memantau keadaan di kawasan taman, petugas kebersihan yang jaga di pos nantinya bisa sambil usaha jualan makanan dan minuman segar maupun kopi. Bukan hanya itu, pos tersebut juga bisa digunakan oleh petugas Satpol PP dalam melakukan pengawasan di kawasan taman bantaran Citanduy. (Eva/Koran-HR)