Banjar, (harapanrakyat.com),-
Fenomena pergerakan genre musik metal underground di Kota Banjar kini kembali menggeliat, setelah beberapa tahun sebelumnya mengalami mati suri. Hal itu terlihat dengan munculnya beberapa komunitas dan grup band underground dengan gaya, jenis musik dan visi yang berbeda-beda.
Salah satunya grup band Hajar Aswad yang saat ini cukup menarik perhatian kalangan anak-anak muda di Kota Banjar. Band tersebut dibentuk tiga orang pemuda kelahiran Kota Banjar, yaitu Dona, Ganjar dan Yana, serta Trisna atau sering disapa Akametal, seorang warga asal Tasikmalaya, melengkapi formasi band beraliran death metal ini yang dikemas dengan beat brutal dan slamming.
Sentuhan experimental juga balutan lirik yang Islami, membuat perjalanan Hajar Aswad terbilang cukup pesat untuk ukuran band yang lahir di kota kecil. Panggung demi panggung mereka jajagi, tercatat beberapa kota di pulau Jawa seperti Boyolali, Sragen, Solo hingga Surabaya, serta beberapa kota di Priangan Timur telah dihajar dengan bisingnya musik mereka.
Di akhir tahun 2013 lalu, Hajar Aswad melempar lagu andalanya ke pasaran yang berjudul “Innalilahi,” yakni lirik lagu berisikan ajaran untuk mengingat adanya kematian.
Meski hanya dilempar melalui media internet, namun lagu tersebut mencapai angka download cukup mengagumkan. Selain itu, video-video aksi panggung mereka yang diunggah ke situs youtube juga cukup banyak yang menonton.
Ditemui di basecamp komunitas musik metal underground Kota Banjar yang berlokasi di bukit 666, Lingkungan Cipadung, Kelurahan Purwaharja, salah seorang personil Hajar Aswad, Trisna, menceritakan kepada HR seputar visi dan misi grup band tersebut.
“Dari awal kami ingin mengibarkan nama Kota Banjar dengan gaya dan musik kami. Meskipun pada kenyataanya musik kami masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat, tapi alhamdulilah kami senang bisa membawa nama Kota Banjar kemana pun kami diundang untuk manggung,” tuturnya, Senin (24/03/2014).
Trisna juga mengaku, untuk target di akhir tahun 2014, rencananya Hajar Aswad akan meluncurkan split album bersama band Cai Menyan yang sama-sama berasal dari Kota Banjar. Karena menurutnya, kurang pas bila sebuah grup band belum punya karya yang diarsipkan.
“Kami berterimakasih kepada pihak yang telah ikut berjuang bersama kami dan membantu perjalanan Hajar Aswad. Kami berharap band-band lain selalu semangat berkarya untuk mengharumkan nama Kota Banjar,” pungkas Trisna. (Hermanto/R3/HR-Online)