Kertas karton yang bertuliskan kecaman kepada Kepala Puskesmas Pataruman 2 tampak memenuhi pagar kantor Puskesmas. Hal itu dilakukan warga lantaran kecewa dengan pernyataan pihak Puskesmas yang tidak memberi pinjam mobil ambulance, padahal warga sangat membutuhkan. Photo : Hermanto/HR
Pataruman, (harapanrakyat.com),-
Puluhan warga Desa Karyamukti, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, Selasa pagi (01/04/2014), sekitar jam 09.00 WIB, mendatangi Puskesmas Pataruman II yang terletak didekat kantor Desa Karyamukti.
Kedatangan warga terkait dengan pernyataan Kepala Puskesmas yang enggan memberi pinjam sebuah mobil ambulance kepada warga yang sedang membutuhkan. Dengan demikian, warga menuntut Kepala Puskesmas untuk memfasilitasi kendaraan ambulance yang sedang dibutuhkan warga.
Menurut Dadan (31), salah seorang warga, mengatakan, masalah ini berawal pada saat hari Minggu (30/03/2014), dimana ada salah satu warga yang meninggal dunia, kemudian keluarga korban bermaksud akan meminjam mobil ambulance yang ada di Puskesmas tersebut untuk membawa jenazah ke pemakaman.
Namun, petugas Puskesmas tidak melayaninya dengan baik, bahkan tidak mengijinkan mobil ambulance dipinjam dengan alasan harus ada izin dulu dari Kepala Puskesmas. Hal itu membuat warga kesal dan marah. Akhirnya, pada Selasa pagi mereka mendemo Puskesmas dengan membawa kertas karton yang bertuliskan mengecam Kepala Puskesmas Pataruman II.
“Saya dan warga lainnya tidak terima dengan ucapan salah satu petugas yang mengeluarkan kata-kata kasar. Padahal kami hanya mau pinjam fasilitas mobil ambulance, namun dibalas dengan pelayanan yang tidak mengenakan,” ujarnya kepada HR.
Ditemui terpisah, Kepala Puskesmas Pataruman II, Solihin, mengaku, ada salah satu warga yang menelpon dirinya untuk meminjam mobil ambulance. Dalam percakapan itu, Solihin menjelaskan bahwa mobil tersebut tidak diperuntukan membawa jenazah malinkan hanya untuk keperluan darurat saja.
“Untuk mobil jenazah itu disediakan di dinas kesehatan, dan ambulance yang ada di Puskesmas ini hanya untuk keperluan darurat saja,” ujar Solihin.
Sementara itu, Kapolsek Pataruman, AKP. Usep Supian, mengatakan bahwa masalah tersebut terjadi akibat adanya miskomunikasi. Dimana masyarakat belum mengerti dengan pernyataan Kepala Puskesmas, sedangkan Kepala Puskesmas pun belum menyampaikan sosialisasi tentang kendaraan ambulance itu. “Ini hanya mis komunikasi saja, dan masalahnya pun sudah selesai,” kata Usep. (Hermanto/R3/HR-Online)