Diduga akibat tergerus aliran air yang cukup deras, kirmir selokan sepanjang kurang lebih 10 meter yang berada tepat di pinggir bangunan pagar SLB Negeri Banjar, ambrol. Dinas PU berjanji dalam waktu dekat ini akan segera melakukan perbaikan. Photo : Eva Latifah/HR
Pataruman, (harapanrakyat.com),-
Hujan lebat yang mengguyur Kota Banjar dalam beberapa hari terakhir ini, menyebabkan ambrolnya kirmir selokan sepanjang kurang lebih 10 meter yang berada tepat di pinggir bangunan pagar SLB Negeri Banjar.
Akibatnya, material kirimir dan pagar yang ambrol tersebut meluber ke selokan dan menyebabkan terganggunya aliran air. Menurut Ade Koswara (42), seorang warga sekitar yang tengah memungut sampah plastik di selokan itu menyebutkan, ambrolnya kirmir terjadi sekitar empat lalu.
“Kemarin-kemarin hujannya lebat sehingga air yang mengalir di selokan ini cukup deras hingga membuat kirmir di bagian sisi kanan mengalami ambrol. Mungkin itu akibat derasnya aliran air dan bangunan kirmir tidak kuat menahannya,” tutur Ade, kepada HR, Selasa (01/04/2014).
Pendapat serupa diungkapkan Didin (37), seorang pengemudi motor yang kebetulan melintas di jalan kip sekitar selokan tersebut. Menurut dia, jika material kirmir dan pagar yang longsor tidak segera diangkat dari selokan, dikhawatirkan akan menghambat aliran air.
“Sekarang ini potensi hujan masih ada, jadi tidak menutup kemungkinan apabila turun hujan lebat lagi air selokan ini akan meluap akibat tersendat material longsoran. Untuk itu, sebaiknya instansi terkait segera melakukan perbaikan sekaligus pengangkatan material,” ujar Didin.
Di tempat terpisah, Sekretaris Dinas PU Kota Banjar, H. Agus Nugraha, S.Sos, M.Si., didampingi Kabid. Pengairan, Agus Saripudin, ST, MM, MT., mengaku, pihaknya akan segera melakukan tindakan penanganan sementara, yakni dengan cara mengangkat semua material longsor yang menutupi selokan agar tidak mengganggu aliran air.
Menurut Kabid. Pengairan, Agus Saripudin, bahwa kondisi bagian benteng pagar SLB Negeri yang dipasang di atas kirmir selokan memang sudah mengalami keretakan cukup lama. Pada waktu perbaikan benteng pagar ada perubahan kontruksi, dimana perbaikannya hanya di bagian atas, padahal seharusnya dari bagian bawah.
“SLB Negeri itu kan milik pemerintah provinsi, jadi pembangunan pagar sekolah tersebut juga dilakukan oleh provinsi. Sehingga, pada waktu kita melakukan perbaikan kirmir, kita tidak bisa memperbaiki kirimir yang menempel pada bangunan benteng pagar tersebut,” ujar Agus.
Karena, lanjutnya, dalam perbaikan itu kirmir yang ada harus dibongkar terlebih dahulu. Dengan begitu maka dipastikan bangunan yang ada di atasnya akan ambrol lantaran menempel pada bangunan kirmir.
“Kita mau memperbaiki kirmir itu menunggu bangunan pagarnya ambrol dulu, dan sekarang terjadi. Tentu saja kami akan segera memperbaiki bagian kirmirnya itu, karena bangunan pagar dan bentengnya kewenangan provinsi. Namun, untuk penanganan sementara ini kita akan mengangkat material longsorannya dulu,” kata Agus. (Eva/R3/Koran HR)