Inilah bantuan genset yang sudah diberikan seorang Caleg kepada masyarakat untuk kebutuhan sebuah mesjid. Namun, bantuan tersebut kini sudah ditarik lagi lantaran Caleg bersangkutan kecewa raihan suaranya jeblok. Photo: Hermanto/HR
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Lagi, ulah Caleg gagal di Kota Banjar, Jawa Barat, mengambil kembali bantuan genset yang sudah diberikan kepada masyarakat Lingkungan Sukamanah, RT.3/16, Kelurahan Pataruman, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar.
Ulang Caleg yang gagal itu membuat warga kecewa, pasalnya bantuan tersebut digunakan untuk keperluan sebuah mesjid dan pemakaman, jika ada warga yang meninggal dan dikuburkan pada malam hari.
Adalah Agus Undang, seorang Caleg dari Partai Golkar, daerah pemilihan (dapil) 2 Kecamatan Pataruman untuk DPRD Kota Banjar. Ia mengambil genset beberapa hari yang lalu dengan memerintahkan orang lain ke rumah Sukiman dimana genset itu disimpan.
Jaja (45), warga setempat, mengatakan, dirinya sangat menyesalkan tindakan Caleg tersebut, karena genset sangat diperlukan warga untuk keperluan penerangan jika ada warga yang meninggal pada malam hari.
“Genset pemberian Caleg gagal itu memang sudah diambil lima hari yang lalu. Namun kami hanya bisa terdiam. Mungkin genset itu diambil lagi karena dia meraih suara yang sebelumnya diprediksi bakalan bagus, tapi pada kenyataannya malah jelek. Di wilayah kami Caleg tersebut hanya memperoleh empat suara,” ujarnya, kepada HR, Kamis (24/04/2014).
Hal serupa juga dikatakan warga lainnya, Maman (48). Dirinya pun menyayangkan
dengan tindakan Caleg seperti itu. Maman menilai hal ini sudah mencederai demokrasi.
“Harusnya barang yang sudah disumbangkan jangan diambil lagi. Masalah menang dan kalah itu sudah menjadi resiko bagi seorang Caleg,” kata Maman.
Menanggapi masalah itu, Yudi Rasdian (50), selaku pemerhati politik, mengatakan, seorang Caleg memberi bantuan dengan harapan bisa mendulang suara yang maksimal di lingkungan yang diberi bantuan. Namun harapan tersebut sirna karena suara yang diharapkan tidak memenuhi target.
“Menurut saya itu wajar karena Caleg bersangkutan juga kecewa dengan apa yang diharapkannya meleset. Tetapi memang semua itu sudah menjadi resiko bagi seorang Caleg,” ujarnya.
Yudi pun berharap kepada semua Caleg yang gagal dalam Pemilu Legislatif kemarin itu untuk tidak mengambil kembali bantuan yang sudah diberikan kepada masyarakat. Sebab ulah seperti itu dianggap telah mencederai demokrasi. (Hermanto/R3/HR-Online)