Foto: Ilustrasi
Garut, (harapanrakyat.com),-
Kota Banjar mengirimkan tiga grup kesenian pada acara Festival Pasangiri Seni Tari, Musik/Karawitan, dan Teater yang digelar di Kabupaten Garut, Sabtu (17/05/2014). Acara yang digelar selama dua hari, Sabtu (17/05/2014) dan Minggu (18/05/2014) ini bertempat di halaman kantor Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (BKPP) IV Priangan, jalan Ahmad Yani kabupaten Garut.
Kabupaten dan kota yang meliputi wilayah Priangan 1 ini adalah Kota Banjar, Ciamis, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Pangandaran, dan Kabupaten Garut sebagai tuan rumah.
Pada kegiatan Pasangiri ini, Kota Banjar mendapat giliran tampil urutan keempat. Mereka menampilkan Tari Ronggeng Dongkol (Lodong dan Kohkol), Musik Hariring Banjar atau Galindeng Patroman, dan Teater yang bertema “Banjar Jaman Baheula”.
Pengertian dari Tari Ronggeng Dongkol adalah suatu tarian yang menggambarkan ritual pada saat panen Nira kawung untuk dijadikan gula. Selanjutnya jika musik Hariring banjar atau Galindeng Patroman yaitu memadukan sebuah alunan musik yang bisa meninabobokan atau pada saat didengarkan akan mendatangkan rasa kantuk bagi yang mendengarnya.
Sedangkan untuk Teater yaitu mengangkat tema “Banjar Jaman Baheula” dengan judul Prabu Medang Selang Kuning, yang merupakan sebuah sandiwara terbuka menceritakan sosok kepahlawanan di kota Banjar, namun pada cerita tersebut 70 persen dikemas komedi.
Rani Andayani (16) salah satu penari Ronggeng Dongkol, mengatakan, dirinya merasa senang dengan mengikuti kegiatan ini. Menurutnya, ini merupakan pengalaman pertamanya mengikuti kegiatan seni yang diselenggarakan oleh Provinsi.
“Walaupun dengan latihan singkat hanya tiga minggu, namun kami selalu berusaha tampil semaksimal mungkin untuk bisa tampil lebih baik. Selain itu, kegiatan ini juga untuk mempromosikan kota Banjar di luar daerah melalui bidang seni,”ujarnya kepada HR, Sabtu (17/05/2014).
Kasi Kesenian dan Film di Disdikbud kota Banjar, Aco Karso, menuturkan, kegiatan ini sangat luar biasa, karena baru pertama kali ini Disparbud Provinsi menyelenggarakan acara seperti ini.
“Acaranya sangat luar biasa, ini merupakan kegiatan penting khususnya bagi seniman muda agar tetap melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkan seni tradisional Jawa Barat,”tuturnya.
Aco pun menambahkan, dirinya berharap pihak Disparbud Provinsi Jabar untuk terus mengadakan acara seperti ini setiap tahun, hal ini supaya para seniman muda dapat meneruskan dan melestarikan kesenian, khususnya kesenian tradisional Jawa Barat. (Hermanto/R2/HR-Online)