Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak, Heri Gustari
Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Kependudukan, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BP3APK2BPMPD), bekerjasama dengan Ikatan Pengembang Kepribadian Indonesia Kabupaten Pangandaran, menyelenggarakan sosialisasi tentang Perlindungan Anak dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), di Aula Desa Pananjung, beberapa waktu yang lalu.
Garis kemiskinan yang biasanya menjadi penyebab permasalahan, serta memperjualbelikan anak (trafficking), menjadi tema bahasan bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Pangandaran dalam setiap pertemuan.
Kabid PPPA, Heri Gustari, mengatakan, di dalam kehidupan masyarakat dewasa ini, segmen yang paling rentan yaitu masalah pendapatan atau penghasilan. Karena faktor sulitnya ekonomi tersebut, banyak anak yang dieksploitasi dan dijual demi untuk keberlangsungan hidupnya.
“BP3APK2BPMPD Pangandaran terus mensosialisasikannya. KDRT serta mengekspolitasi anak harus dicegah sedini mungkin. Masyarakat harus diberi wawasan serta pemahaman, jadi bila terjadi permasalahan seperti ini, jangan langsung main hakim sendiri. Lapor dan selesaikan secara musyawarah,” ungkapnya.
Merujuk data trafiking di Pangandaran, kata Heri, sampai saat ini memang belum ada. Kebanyakan diselesaikan secara musyawarah. Sebagai Fasilitator pihaknya berharap perempuan dan anak-anak di Pangandaran bisa eksis, dan jangan sampai tertindas.
“Perceraian akibat tindak KDRT sering kita dengar. Tetapi kebanyakan bisa diselesaikan. Tidak sampai ke ranah hukum,” pungkas Heri. (Mad/Koran-HR)