Kampung Kuta di Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis, salah satu budaya masyarakat yang akan diperkenalkan di Kampung Budaya Ciamis. Foto: Istimewa/Net
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Kabid Ekonomi Kreatif, Dinas Parawisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Ciamis, Agus Yani, didampingi Kasi Bina Usaha Bidang Ekonomi Kreatif, Budi Kurnia, mengatakan, setelah mendapat masukan dari para budayawan Ciamis, pihaknya saat ini tengah membuat konsep perencanaan Kampung Budaya tersebut.
“Kita sudah koordinasi dengan Bappeda Ciamis terkait usulan Kampung Budaya ini. Kebetulan konteks wisata budaya menjadi prioritas dalam RPJMD yang tengah digodog oleh Bappeda. Makanya, kita akan segera mengajukan anggaran untuk pembuatan DED (Detail Engineering Design) Kampung Budaya. Mudah-mudahan bisa dialokasikan di perubahan anggaran, “ ujarnya, kepada HR, Senin (16/06/2014).[Baca: Pemkab Ciamis Fokuskan Pengembangan Wisata Budaya]
Budi menambahkan, apabila Pemkab Ciamis bisa menganggarkan untuk pembuatan DED Kampung Budaya pada perubahan anggaran tahun 2014, dimungkinkan pada tahun 2015 pembangunannya bisa direalisasikan. “Mengenai anggarannya berapa, nanti akan terlihat ketika DED Kampung Budaya sudah selesai. Dalam DED akan terlihat desainnya seperti apa, termasuk jumlah anggaran yang dibutuhkan berapa, “ terangnya.
Menurut Budi, konsep Kampung Budaya ini sebagai pengenalan cagar budaya, seni tradisional dan produk-produk unggulan yang ada di Kabupaten Ciamis. Diharapkan, dengan adanya Kampung Budaya ini, bisa lebih mengenalkan budaya Ciamis ke masyarakat luas. “Ini merupakan mimpi besar para budayawan Ciamis dalam mengemas kekayaan budaya di Ciamis menjadi sebuah potensi wisata,” ujarnya.
Budi mengatakan, meski replika berbagai cagar budaya dan seni asal Ciamis akan diperkenalkan di Kampung Budaya, namun konsepnya tidak seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta. Yang akan diperkenalkan di sini, lebih kepada kandungan atau arti filosofis dari cagar budaya dan seni tersebut. [Baca: Pengembangan Wisata, Budayawan Ciamis Buat Konsep Kampung Budaya]
“Yang akan kita kembangkan itu nilai filosofisnya, bukan reflika atau miniatur fisik dari cagar budaya atau seni tersebut. Ketika orang yang berkunjung ke Kampung Budaya sudah memahami dan tertarik terhadap nilai filosofisnya, maka kita berharap mereka berkunjung ke cagar budaya aslinya,” terangnya. (Bgj/Koran-HR)